Miller ingin mendapatkan dana lebih besar untuk membuat film yang "penuh gaya". Sementara Reynolds dan penulis skenario Rhett Reese dan Paul Wernick ingin tetap membuat film yang kental dengan elemen komik, salah satu hal yang membuat film Deadpool sukses.
Pada akhirnya, Fox memilih untuk mendengarkan perkataan Reynolds dan para penulis skenario. Hal ini menunjukkan harapan Fox untuk tampil berbeda dalam industri film superhero yang semakin ramai. Kalah dari Marvel, Fox berusaha untuk membuat film yang menarik dengan dana kecil dengan harapan akan menciptakan formula baru untuk membuat para penonton kembali tertarik menonton film superhero mereka.
Menurut The Verge, menghabiskan dana besar untuk film action adalah hal yang biasa di Hollywood. Inilah yang menjadi dasar dari Marvel Cinematic Universe dan menjadi alasan mengapa Warner Bros. rela menginvestasikan miliaran dollar pada film Batman v Superman.
Namun, sejak awal Deadpool adalah sebuah taruhan bagi Fox, yang hanya setuju untuk membuat film dengan rating dewasa itu setelah cuplikan video dari Tim Miller bocor ke internet pada tahun 2014. Video pendek yang menunjukkan bagaimana Wade Wilson bertarung dengan cecunguk sambil bercanda itu disambut dengan antusiasme tinggi oleh para penggemar, mendorong Fox, yang ketika itu lebih fokus pada franchise X-Men dan Fantastic Four, untuk membuat film Deadpool.
Film Deadpool memiliki dana pembuatan yang tidak terlalu besar, yaitu USD58 juta (Rp757,3 miliar). Dana yang seidkit berarti Miller dan Reynolds harus bisa menonjolkan keunikan karakter untuk membuat film yang menarik. Hal inilah yang membuat Deadpool menjadi film yang menarik. Selain itu, ia juga jauh berbeda dari apa yang biasa penonton temukan pada film superhero.
Deadpool, sama seperti di komik, tidak segan-segan merusak fourth wall, misalnya dengan membahas tentang karir Reynolds dalam dunia nyata. Mengingat film ini memiliki rating dewasa Miller dan Reynolds juga bisa melakukan apapun, baik itu menampilkan adegan kekerasan eksplisit atau membuat para karakter mengeluarkan kata-kata makian.
Hal ini menjadikan Deadpool sebagai sebuah film anti-superhero. Dengan gaya dan karakteristiknya, ia disebut sebagai film yang menyegarkan oleh para kritikus.
Sekarang, Fox memiliki 2 opsi tentang bagaimana mereka akan membuat sekuel Deadpool. Pertama, menyediakan dana besar seperti yang disebutkan Miller inginkan atau tetap menggunakan formula yang membuat film Deadpool sukses. Pada akhirnya, Fox lebih memilih untuk membuat film yang menonjolkan keunikan para karakternya, seperti yang Reynolds mau.
Dengan begitu, Fox menggunakan strategi yang berbeda dari Marvel dan tidak sekadar menggantungkan diri pada dana besar untuk membuat film superhero buatannya tampil menonjol. Meskipun begitu, keputusan Fox ini tidak menjamin Deadpool 2 akan menjadi film yang bagus, terutama karena estetika Miller merupakan bagian penting dalam film pertamanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News