"Gambar optik adaptif ultra-tajam dari Gemini Obvservatory memungkinkan kita untuk menentukan umur dari beberapa bintang paling tua di galaksi kita," kata Leandro Kerber dari Universidade de São Paulo (USP) dan Universidade Estadual de Santa Cruz, Brasil dalam pernyataan resmi. "HP 1 adalah salah satu anggota gugus bintang yang ada di bagian dalam galaksi."
Untuk melihat gambar HP 1, para peneliti menggunakan teknik yang disebut optik adaptif, yang akan menghilangkan distorsi pada cahaya yang disebabkan oleh atmosfer Bumi.
Ini memungkinkan teleskop untuk melihat bintang dengan sangat detail. Dengan begitu, para peneliti akan bisa menentukan umur bintang. Diperkirakan, gugus HP 1 telah berumur 12,8 miliar tahun, lapor Digital Trends.
"Gugus bintang ini seperti fosil tua yang terkubur di Galaksi dan kini kita bisa memperkirakan kapan terbentuknya bintang itu, yaitu ketika galaksi masih sangat muda," kata Stefano Souza, murid Ph.D di USP yang menjadi bagian dari tim riset.
"Bintang ini juga merupakan salah satu bintang tertua yang pernah kami lihat."
HP 1 adalah gugus bola, yang merupakan sekumpulan bintang yang mengorbit inti galaksi berkat gravitasi. Biasanya, gugus bola berada dekat dengan inti galaksi.
Namun, HP 1 dan beberapa gugus lainnya juga bisa ditemukan memiliki jarak yang agak jauh dari inti galaksi. HP 1 tidak memiliki elemen berat seperti metal, yang merupakan salah satu penanda umur objek luar angkasa.
"HP 1 memiliki peran penting untuk membantu kita mengerti bagaimana galaksi Bima Sakti terbentuk," kata Kerber. "Ini membantu kita untuk mengerti masa lalu galaksi kita dengan masa sekarang."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News