Dalam sebuah blog post, Project Co-lead, James Ryan Burgess menjelaskan perkembangan terbaru terkait usaha mereka untuk merealisasikan pengantaran barang menggunakan drone.
Tahun lalu, Wing meluncurkan program percobaan dengan Chipotle yang telah disetujui oleh Badan Penerbangan Federal (FAA) untuk mengantarkan barang ke murid University of Virginia.
Sekarang, Wing bekerja sama dengan 2 perusahaan baru, yaitu jaringan makanan Meksiko Guzman y Gomez dan jaringan apotek Chemist Warehouse. Ini menjadi kali pertama drone Wing akan mengantarkan produk pihak ketiga ke rumah penduduk di Australia.
The Verge menyebutkan, Australia dianggap sebagai tempat yang lebih baik untuk melakukan pengujian teknologi pengantaran barang via drone karena peraturannya yang tidak terlalu ketat. Peraturan yang ketat di Amerika Serikat merupakan salah satu alasan mengapa Wing kesulitan untuk mencari rekan kerja sama di AS.
Dengan melakukan pengujian di Australia, tim Wing akan bisa mengumpulkan data tentang cara drone bermanuver ketika dihadapkan pada rintangan di dunia nyata.
"Sensor dari pesawat kami berfungsi untuk mengidentifikasi rintangan yang mungkin muncul dalam perjalanan, seperti mobil yang diparkir di tempat tak terduga atau furnitur di luar ruangan yang telah dipindahkan," ujar Burgess.
"Semakin banyak pengantaran yang bisa kami lakukan, mengekspos sensor pesawat kami ke berbagai lokasi pengantaran yang berbeda, semakin cerdas algoritma dari pesawat kami."
Kemungkinan, dibutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum drone bisa digunakan sebagai layanan pengantar. Tujuan dari pengujian layanan antar barang via udara ini adalah menciptakan sistem pengantaran yang bisa meminimalisir waktu pengantaran barang-barang seperti makanan, obat dan sebagainya.
Alphabet, perusahaan induk Google, bukan satu-satunya perusahaan yang tertarik dengan bidang ini. Amazon juga punya proyek pengantaran barang dengan drone bernama Amazon Prime.
Bagi Amazon, jelas tujuan mereka adalah untuk memangkas waktu pengiriman barang. Namun, tidak jelas apa alasan Alphabet melakukan uji coba pengiriman barang dengan drone.
"Informasi yang kami kumpulkan dari rekan pengujian kami akan membantu kami untuk membuat sistem sehingga para pedagang bisa fokus akan kemampuan mereka -- seperti membuat makanan atau membantu orang menjadi lebih sehat -- daripada dipusingkan dengan masalah seperti logistik pengiriman," tulis Burgess.
Satu hal yang pasti, Alphabet ingin teknologinya digunakan dalam sistem pesawat tanpa awak di masa depan, baik software pemetaan atau software untuk drone.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News