Ilustrasi
Ilustrasi

Salesforce Gelar Agentforce 2.0, Hadirkan Workforce AI Tanpa Batas

Mohamad Mamduh • 27 Desember 2024 06:22
Jakarta: Salesforce meluncurkan Agentforce 2.0, versi mutakhir dari Agentforce, yakni platform karyawan digital untuk perusahaan. Agentforce merupakan sistem AI untuk penerapan augmentasi tim di dalam sebuah perusahaan dengan dukungan agen AI otonom tepercaya yang menyatu dalam alur kerja perusahaan.
 
Agentforce 2.0 hadir dengan library terbaru yang menampilkan beragam skill yang sudah siap pakai dan memungkinkan pengintegrasian dengan workflow yang ada sehingga proses kustomisasi menjadi kian cepat.
 
Platform ini juga dilengkapi dengan kemampuan untuk penggelaran Agentforce di Slack, beserta sejumlah peningkatan dalam kapabilitas reasoning berbasis agen dan retrieval augmented generation (RAG).
 
Sejumlah pengembangan yang disematkan dalam platform versi terbaru ini diharapkan akan dapat mendukung perusahaan dalam meningkatkan skalabilitas workforce dengan agen terkustomisasi yang mampu menangani sejumlah proses kompleks, maupun tugas-tugas berjenjang, tentu dengan Tingkat presisi dan akurasi yang kian tinggi.
 
Dengan jumlah sumber daya yang terbatas, tim-tim di perusahaan kewalahan dengan makin banyaknya tugas yang harus mereka selesaikan. Ini tentu berimbas langsung pada menurunnya kualitas layanan dan interaksi dengan pelanggan yang berujung pada respons yang bertele-tele.

Perusahaan lantas beralih menggunakan teknologi AI sebagai solusinya. Namun, mereka juga belum bisa mempercayakan sepenuhnya akibat kurangnya solusi yang menghadirkan respons generik untuk setiap masalah pelanggan.
 
Solusi-solusi yang selama ini ada, seperti copilots masih belum sepenuhnya punya tingkat keakurasian atau mampu merespons terhadap setiap kebutuhan yang kompleks seperti yang dikehendaki, contohnya seperti dalam memberikan panduan tepersonalisasikan untuk proses perekrutan karyawan baru.
 
Mereka juga belum bisa sepenuhnya melakukan aksi secara otonom, seperti dalam memandu pelanggan dengan memberikan rekomendasi untuk produk-produk yang sesuai dengan mereka.
 
Perusahaan memerlukan satu jenis platform baru yang dirancang sedemikian rupa seperti pekerja digital dalam bentuk agen AI otonom yang memiliki kapabilitas untuk melakukan reasoning pada sejumlah data yang tersedia dan menyatu dalam workflow di setiap unit, serta mampu mengambil langkah secara otonom untuk jenis pekerjaan-pekerjaan tertentu dari sebuah tim perusahaan.
 
“Agentforce 2.0 merupakan revolusi dari platform pekerja digital Salesforce digital yang dilengkapi dengan kapabilitas untuk melakukan reasoning paling mutakhir dan integrasi, serta dengan fitur-fitur canggih untuk mengoptimalkan performa agen-agen otonom dengan tingkat kecerdasan, presisi, dan akurasi yang kian tinggi,” ucap Marc Benioff, Chair and CEO, Salesforce.
 
“Kebutuhan akan Agentforce meningkat secara luar biasa. Tidak ada satupun perusahaan lain yang mampu menawarkan solusi AI bagi kelas enterprise selengkap yang kami hadirkan. Kami menghadirkan AI, data, aplikasi, dan automasi yang berkolaborasi dengan sumber daya manusia yang ada dalam turut menciptakan cara baru dalam menuntaskan pekerjaan di organisasi. Kehadiran Agentforce 2.0 kian mengokohkan posisi kami sebagai pemimpin dan yang terdepan dalam menghadirkan solusi pekerja digital, mendukung perusahaan-perusahaan dalam pengembangan workforce tanpa batas dan terwujudnya transformasi bisnis sesungguhnya.”
 
Pemenuhan tenggat waktu dan integrasi menjadi tantangan tersendiri dalam membangun agen-agen terkustomisasi untuk tiap-tiap tim dalam unit bisnis yang berbeda-beda di sebuah perusahaan. Agentforce 2.0 mengatasi kendala tersebut dengan hadirnya library terbaru yang menghadirkan serangkaian skill siap pakai untuk tugas-tugas yang bisa dilakukan oleh Agentforce, dari CRM, Slack, Tableau, hingga jenis skill yang dikembangkan sendiri oleh mitra-mitra yang tergabung dalam AppExchange.
 
Platform terbaru ini mendukung pelanggan dalam memperluas kapabilitas Agentforce apapun jenis sistem maupun workflow yang menggunakan MuleSoft. Agentforce 2.0 juga menampilkan sejumlah fitur mutakhir Agent Builder yang mampu melakukan interpretasi setiap instruksi dalam bahasa natural, seperti ‘Onboard New Product Managers’ untuk membangun agen-agen baru secara otomatis. Agen-agen tersebut akan langsung menyatu dengan sejumlah skill siap pakai dengan logic kustom yang sudah ditanamkan pada platform Salesforce untuk menghadirkan fleksibilitas dan kecepatan yang luar biasa.
 
Agentforce didukung oleh ekosistem enterprise pertama untuk agent skills — memungkinkan pelanggan memperluas Agentforce mereka dengan Topics dan Actions khusus, mulai dari jenis agen baru seperti AI Employee Service Agent dengan Workday, hingga aksi yang dikembangkan oleh mitra dari Asymbl, Docusign, dan Neuron 7.
 
Agentforce 2.0 memungkinkan tim untuk dengan mudah mengintegrasikan Agentforce ke dalam percakapan Slack mana pun. Pengguna Slack dapat memulai percakapan langsung dari Agentforce Hub atau menyebut agen Agentforce dengan @mention melalui DM atau kanal, sehingga mereka dapat memanfaatkan tenaga kerja digital langsung di dalam workflow.
 
Atlas Reasoning Engine adalah otak di balik Agentforce, memungkinkannya untuk mengambil data yang relevan, kemudian menganalisis dan bertindak. Dengan Agentforce 2.0, Salesforce memperkenalkan peningkatan kemampuan penalaran dan pengambilan data untuk menangani pertanyaan yang lebih mendalam dan bernuansa, didukung oleh kemampuan baru di Data Cloud yang memberikan konteks lebih kaya — melengkapi data terstruktur dan tidak terstruktur dengan metadata spesifik bisnis untuk akurasi yang lebih tinggi dalam menangani permintaan paling kompleks dan berlapis.
 
Atlas Reasoning Engine dari Agentforce kini dapat menangani lebih banyak jenis interaksi, termasuk yang berlapis-lapis dan membutuhkan pemikiran mendalam. Misalnya, pertanyaan yang sederhana seperti “Bagaimana status portofolio saya?” akan menggunakan penalaran dasar untuk memberikan respons cepat.
 
Sementara itu, pertanyaan yang lebih mendalam seperti “Apa instrumen investasi yang tepat untuk dana kuliah anak saya berdasarkan pendapatan saat ini dan preferensi risiko saya?” akan menggunakan penalaran yang ditingkatkan dengan advanced data retrievers — meningkatkan kualitas jawaban dengan menyempurnakan kueri sebelum mengambil data relevan dan metadata spesifik konteks dalam Data Cloud.
 
Atlas Reasoning Engine mengevaluasi jawabannya sendiri dan menggunakan berbagai alat serta sumber dalam proses yang dikenal sebagai agentic loop, memungkinkan mesin ini memberikan respons atau tindakan yang terpercaya, berdasarkan riset mendalam, untuk permintaan yang bernuansa dan lebih kompleks — dan semua ini dilakukan tanpa perlu menulis kode khusus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan