Posisi CEO Uber dianggap masih menjadi posisi yang menarik. (AP Photo / Eric Risberg, File)
Posisi CEO Uber dianggap masih menjadi posisi yang menarik. (AP Photo / Eric Risberg, File)

Punya Banyak Masalah, Posisi CEO Uber Tetap Menggiurkan

Ellavie Ichlasa Amalia • 22 Juni 2017 14:25
medcom.id: CEO Uber berikutnya harus siap menghadapi tantangan berat. Setelah Travis Kalanick memutuskan mundur dari jabatannya sebagai CEO Uber, perusahaan transportasi berbasis aplikasi tersebut akan membutuhkan seseorang yang bisa menyelesaikan berbagai masalah yang tengah dihadapi oleh perusahaan. 
 
Sang calon CEO tidak hanya harus bisa menghadapi sekumpulan skandal kontroversial yang melibatkan Uber, dia juga harus punya pengalaman untuk memimpin perusahaan global dengan 12 ribu karyawan yang masih berkembang dengan cepat. Selain itu, dia juga harus bisa memperbaiki budaya Uber yang bermasalah, seperti yang disebutkan oleh CNET.
 
Meskipun begitu, kemungkinan besar, dewan Uber masih akan bisa mendapatkan talenta terbaik untuk mengisi posisi CEO. Syaratnya, mereka bisa meyakinkan sang calon CEO bahwa Kalanick -- yang tetap menjabat sebagai anggota dewan -- tidak akan menghalangi langkahnya.

"Uber membutuhkan seseorang yang sabar, gigih dan lebih lembut walau tetap ambisius dan fokus pada tujuan yang akan dicapai seperti Travis," kata CEO dari situs karir, Ladders, Marc Cenedella. "Itu adalah jabatan yang berat, dan mungkin hanya 20-an orang di planet ini yang bisa melakukan itu."
 
Perombakan pada jajaran eksekutif Uber akan memengaruhi masa depan dari startup dengan valuasi tertinggi dunia itu. Perubahan ini akan memengaruhi cara Uber beroperasi dan menghadapi pelanggan. Walau populer, reputasi Uber kini telah tercemar. Beberapa waktu lalu, sempat muncul kampanye #deleteUber di Twitter.
 
Meskipun begitu, para ahli perekrutan pegawai percaya, itu tidak akan membuat orang-orang segan untuk menjadi bos Uber, yang masih menjadi layanan transportasi berbasis aplikasi terpopuler di dunia. Selain itu, pengguna juga belum tentu peduli pada drama internal yang terjadi dalam perusahaan. Dengan kata lain, posisi CEO Uber masih merupakan posisi yang menggiurkan bagi banyak orang.
 
"Para CEO terbaik akan senang dengan kesempatan untuk menyelesaikan masalah besar yang kini dihadapi perusahaan dan membuat pondasi untuk fase pertumbuhan Uber yang berikutnya," ujar John Challenger, CEO dari Challenger, Gray & Christmas, yang membantu orang-orang yang dipecat untuk menemukan pekerjaan baru.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan