Untuk mempertahankan daya saing Indonesia sebagai sentra manufaktur, Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu telah meluncurkan peta jalan “Making Indonesia 4.0”, guna mempercepat adopsi Industri 4.0 di tujuh sektor prioritas, yaitu otomotif, makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, elektronik, kimia, farmasi, serta perangkat medis.
Bosch menyebut mendukung peta jalan “Making Indonesia 4.0” dengan menyediakan rangkaian teknologi dan kapabilitas Industri 4.0 yang dirancang khusus untuk pasar Indonesia.
“Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan targetnya menjadi salah satu pusat ekonomi global terbesar pada tahun 2030 mendatang. Berkaitan dengan itu, kami melihat adanya permintaan pasar yang tinggi terhadap kapabilitas dan solusi Industri 4.0 dari Bosch,” ujar Pirmin Riegger, Managing Director Bosch di Indonesia.
“Kami menggabungkan Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk membuat mesin-mesin pintar bekerja lebih efisien dan andal, mendukung sektor manufaktur di negara ini,” tambah Riegger.
Pada gelaran Hannover Messe 2021: Digital Edition yang berlangsung 12-16 April 2021, Bosch Indonesia menampilkan solusi perangkat lunak Industri 4.0 Nexeed Industrial Application System dan ActiveCockpit.
Solusi perangkat lunak ini menghubungkan seluruh komponen pada jalur produksi, dengan menggunakan konektivitas sepenuhnya untuk mendorong transparansi secara menyeluruh dan mengurangi kompleksitas.
Melalui pameran teknologi akbar ini, Bosch juga secara perdana memperkenalkan Mechatronics Training System (mMs) 4.0 untuk pasar Indonesia. Nexeed Industrial Application merupakan solusi Industri 4.0 yang komplet untuk mendigitalkan seluruh rantai nilai produksi.
Perangkat lunak ini mencatat, memproses, dan memvisualisasikan data dari proses produksi dan logistik. Sistemnya mampu menyediakan data secara kompatibel dan standar, serta memberikan informasi penting secara singkat, dan menghasilkan wawasan baru.
Proses produksi dapat dimonitor secara langsung, dan para manajer pabrik dapat mengakses perangkat Industrial Internet of Things (IIoT) secara terpusat, seperti sensor dan gateway, untuk pemantauan dan pengoperasian jarak jauh.
ActiveCockpit diklaim menghubungkan berbagai aplikasi TI, termasuk perencanaan produksi, manajemen data kualitas, dan sistem komunikasi dengan fungsionalitas perangkat lunak mesin dan pabrik. Melalui analisis yang jelas dan definisi tugas yang spesifik, data yang dikumpulkan ActiveCockpit dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dan perbaikan proses operasi.
Kementerian Perindustrian menargetkan untuk melatih lebih dari 1,5 juta pekerja dari sektor industri dalam penerapan Industri 4.0 sepanjang 5 tahun ke depan. Untuk mendukung inisiatif ini, Bosch telah mengembangkan Bosch Mechatronics Training System (mMS 4.0), yaitu sistem pelatihan Industri 4.0 bagi universitas dan lembaga pendidikan.
Sistem ini dirancang untuk memberi pengalaman, keahlian, dan keterampilan mendalam yang diperlukan untuk mengoperasikan dan menavigasi teknologi untuk Industri 4.0 kepada para peserta pelatihan.
Bosch mMs 4.0 mensimulasikan proses dan situasi nyata dalam jalur manufaktur cerdas melalui berbagai tingkat kompleksitas, sehingga memungkinkan peserta dan pelatih untuk mempelajari serta menerapkan sistem hidraulis, pneumatik, dan mekatronika modular.
Dengan demikian, pemahaman yang lebih baik tentang teknologi manufaktur cerdas dapat terwujud serta dapat mempertajam kapabilitas dan kompetensi tenaga kerja dalam negeri untuk membentuk daya saing berkelanjutan Indonesia di industri manufaktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News