"Satelit Satria 1 akan memberikan banyak kelebihan dibandingkan teknologi telekomunikasi lainnya, sehingga bisa menjembatani ketimpangan antar wilayah," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, pada acara Prime Talk Metro TV, Selasa, 23 Maret 2021.
Johnny menjelaskan, Satelit Satria 1 akan menjangkau seluruh cakupan wilayah Indonesia dari udara. Mulai dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Rote.
Lantaran dipancarkan dari udara, Satelit Satria 1 memiliki lebih banyak keunggulan ketimbang pemancar sinyal yang berada di daratan.
"Tidak akan terhalang oleh halangan yang biasanya terjadi karena kondisi geografis. Seperti daratan, gunung, bukit, lembah, dan ngarai. Tidak ada pengaruh," ujar Johnny.
Selain itu, instalansinya lebih mudah dan cepat, sehingga akan mudah diakses masyarakat dan diyakini gangguan yang akan terjadi tidak seberat di daratan.
Satelit Satria 1 merupakan salah satu satelit dari lima satelit terbesar di Asia dan dunia. Kapasitasnya mencapai 150 gigabite per second, sehingga mampu menjangkau 150 ribu titik.
Satelit ini sedang dalam proses produksi oleh perusahaan Perancis, Thales Alenia Space. Pada akhir kuartal III-2023, Satelit Satria I ditargetkan akan diluncurkan oleh roket SpaceX Falcon 9, di Florida, Amerika Serikat (AS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id