Mengutip Phone Arena, Instagram mulai membatasi jumlah hashtag per unggahan hanya hingga tiga hashtag. Saat pengguna mencoba menambahkan lebih dari tiga hashtag dalam deskripsi posting, sistem langsung memunculkan pesan kesalahan, mencegah penambahan lebih lanjut.
Sejak debutnya pada 2011, hashtag telah menjadi fitur inti Instagram, dan sebelumnya memungkinkan hingga 30 hashtag per unggahan. Sebagai informasi, banyak pengguna, terutama di era pertengahan tahun 2010-an, mengandalkan hashtag sebagai cara untuk menjangkau audiens lebih luas dan menarik perhatian pengguna dengan minat terkait.
Namun dengan pengujian batas tiga hashtag ini, Instagram mengambil pendekatan berbeda. Pembatasan tersebut mungkin dilatarbelakangi oleh pergeseran cara algoritma platform menentukan visibilitas konten, dengan faktor konten, kualitas, interaksi, dan relevansi kini lebih diutamakan daripada sekadar tumpukan tagar.
Jika diterapkan secara luas, perubahan ini dinilai sejumlah pihak berpotensi membuat pengguna, terutama generasi milenial, harus mengubah kebiasaan mereka dalam membuat unggahan. Pengguna yang terbiasa menggunakan 10, 15, bahkan 20 lebih hashtag untuk menyebar unggahan ke berbagai komunitas kini harus memilih tagar paling relevan.
Bagi kreator konten, perubahan ini bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, pembatasan hashtag bisa memperkecil jangkauan organik unggahan, terutama apabila mereka sebelumnya sangat mengandalkan banyak tagar untuk menarik perhatian dari audiens baru.
Di sisi lain, jika algoritma Instagram telah berkembang lebih pintar, dengan mengutamakan kualitas dan interaksi nyata daripada jumlah tagar, maka perubahan ini bisa membuahkan hasil positif. Unggahan dengan konten lebih baik dan relevan akan lebih mendapat perhatian, tanpa perlu hashtag berlebihan.
Bagi pengguna kasual, terutama mereka yang memakai Instagram sebagai diary foto, media sosial ringan, atau sekedar berbagi momen, pembatasan ini mungkin tidak terlalu berpengaruh. Hashtag bisa tetap berfungsi sebagai tag untuk kategori atau tema, namun dengan batas lebih sederhana.
Sebagai informasi, pembatasan ini belum diterapkan secara luas. Berdasarkan laporan awal, tidak semua akun mendapatkan perubahan ini, beberapa pengguna melaporkan baru tiga hashtag yang bisa ditambahkan, sementara akun lain tetap bisa memasang banyak tagar seperti biasa.
Pengujian ini disebut merupakan pengujian terbatas dari pihak Instagram, atau Meta Platforms, sebelum memutuskan untuk meluncurkannya secara global. Pengujian ini diperkirakan akan menjadi basis untuk menentukan kebijakan berbeda berdasarkan jenis akun, lokasi, atau pola penggunaan.
Perubahan ini menunjukkan salah satu dinamika menarik dalam evolusi platform media sosial besar, dari masa ketika popularitas unggahan ditentukan oleh banyak tagar dan jaring luas, menuju masa dengan kualitas konten, relevansi, dan interaksi menjadi pusat perhatian.
Bagi pengguna dan kreator lama, hal ini bisa dianggap sebagai peralihan stylistik, dengan strategi konservatif dan eksplorasi luas digantikan oleh selektivitas dan fokus. Uji coba Instagram ini menandai era semakin banyak hashtag semakin baik perlahan berakhir.
Jika akhirnya diresmikan, pengguna dipaksa lebih selektif dan menentukan tiga tagar paling representatif bagi setiap posting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News