Ilustrasi: Kaspersky
Ilustrasi: Kaspersky

28% Wisatawan Pakai AI untuk Perencanaan Travel, Tingkat Kepuasan Tinggi

Mohamad Mamduh • 07 September 2025 09:15
Jakarta: Di tengah puncak musim liburan, Kaspersky merilis hasil survei yang menunjukkan bahwa meskipun baru 28% wisatawan yang memanfaatkan AI untuk perencanaan perjalanan, hampir seluruh responden (96%) merasa puas dengan pengalaman ini, bahkan 84% berencana untuk menggunakannya kembali di masa depan.
 
Survei yang dilakukan oleh pusat riset pasar Kaspersky bekerja sama dengan Toluna ini melibatkan 3.000 responden dari 15 negara, termasuk Indonesia. Hasilnya mengonfirmasi bahwa AI telah menjadi alat yang luas di kalangan pengguna internet aktif, dengan 72% responden mengaku telah menggunakan AI setidaknya sekali. Di kelompok usia di bawah 35 tahun, angka ini bahkan mencapai 88%.
 
Meskipun demikian, AI untuk perencanaan perjalanan belum termasuk dalam kategori penggunaan AI paling populer, yang saat ini didominasi oleh riset (76%), pekerjaan (45%), dan studi (40%). Namun, tingkat kepuasan yang sangat tinggi dari mereka yang sudah menggunakannya mengindikasikan potensi besar AI dalam sektor ini. Sebanyak 44% responden menyatakan pengalaman mereka "sempurna" dan 52% "baik".

Bagi wisatawan yang menggunakan AI, fungsi riset tetap menjadi yang terpopuler. Sekitar 70% responden mempercayakan AI untuk mengidentifikasi acara dan aktivitas, mencari tempat wisata, rute populer, hingga toko suvenir.
 
AI juga banyak digunakan untuk memilih akomodasi (66%), membuat daftar restoran (60%), dan bahkan mencari tiket (58%). Uniknya, keluarga dengan anak-anak menunjukkan kecenderungan lebih aktif dalam memanfaatkan berbagai fungsi AI ini, menunjukkan bahwa AI membantu menghemat waktu mereka.
 
Di sisi lain, pemesanan yang didukung AI masih kurang populer dibandingkan riset. Hanya 45% responden yang memesan hotel melalui layanan AI, 43% memesan tiket, dan 38% memesan restoran. Penting untuk dicatat, 45% responden menggunakan AI untuk pertanyaan terkait visa dan migrasi.
 
Vladislav Tushkanov, Manajer Grup di Kaspersky AI Technology Research Center, mengingatkan bahwa meskipun AI menawarkan personalisasi dan efisiensi, keputusan akhir tetap di tangan pengguna, terutama untuk informasi krusial seperti visa yang dapat berdampak serius.
 
Untuk memastikan keamanan perjalanan, Kaspersky menyarankan agar selalu memverifikasi ulang informasi yang diberikan AI, menggunakan eSIM untuk konektivitas seluler di luar negeri, berhati-hati saat terhubung ke Wi-Fi publik, serta melindungi perangkat dengan kata sandi kuat dan solusi keamanan siber yang andal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan