Mengutip PhoneArena, langkah ini diumumkan oleh Meta sebagai bagian dari visi agar konten kreator dapat menjangkau penonton global tanpa batasan bahasa. Sebelumnya, sejak bulan Agustus lalu, Meta memperkenalkan fitur terjemahan dua arah antara bahasa Inggris dan Spanyol di Facebook dan Instagram.
Kini, perusahaan ini menambahkan Hindi dan Portugis ke daftar bahasa yang didukung fitur terjemahan tersebut. Dengan demikian, kini Reels dapat diterjemahkan dalam total empat bahasa yaitu Inggris, Spanyol, Hindi, dan Portugis.
Fitur ini memungkinkan konten kreator menjangkau lebih banyak pemirsa lintas negara tanpa harus membuat versi video baru dalam setiap bahasa. Selain itu, sistem terjemahan ini memanfaatkan AI suara, dengan audio yang diterjemahkan akan disesuaikan agar terdengar seperti suara asli kreator tersebut, sehingga mimik bibir dan nada suara tetap mirip aslinya.
Sementara itu, penonton akan melihat label Translated with Meta AI pada video yang sudah diterjemahkan. Jika diinginkan, penonton juga dapat menonaktifkan fitur terjemahan Reels gratis ini melalui menu opsi.
Fitur ini juga telah tersedia untuk kreator di Facebook dengan minimal 1.000 pengikut, serta untuk semua akun publik di Instagram di negara dengan fitur Meta AI aktif. Namun, tidak semua pengguna di seluruh dunia langsung bisa mencoba sebab Meta akan merilis fitur ini di seluruh wilayah operasionalisasinya secara bertahap.
Kehadiran fitur ini memungkinkan kreator mempromosikan konten tanpa hambatan bahasa. Kendati demikian, fitur ini memiliki potensi besar agar kreator lokal di Indonesia dapat menjangkau penonton dari India, Brasil, atau komunitas berbahasa Portugis dan Hindi hanya dengan satu video.
Sebagai informasi, teknologi di balik fitur ini menggabungkan kloning suara, pencocokan nada, dan penyesuaian gerakan bibir agar terjemahan audio tampak alami. Saat video diterjemahkan, sistem juga bisa melakukan sinkronisasi ulang agar lip-sync antara audio dan visual tetap sesuai.
Sementara itu, Google dan platform terjemahan lain telah menghadirkan teknologi terjemahan teks dan audio real-time, namun integrasi langsung ke dalam video pendek seperti Reels dengan output yang mempertahankan karakter kreator menjadi langkah cukup unik dari Meta.
Inovasi ini jelas menguntungkan kreator karena memudahkan mereka memperluas audiens tanpa harus merekam ulang dalam berbagai bahasa. Namun, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan.
Terjemahan otomatis bisa saja tidak sempurna, terutama pada konteks budaya, idiom, atau ekspresi khas lokal. Karenanya, pendekatan AI harus cukup cerdas agar hasil terjemahan tidak terdengar kaku atau aneh.
Sementara itu, meski bisa meniru suara dan raga bibir, efektivitas kemampuan AI sangat tergantung pada tingkat kerumitan video asli. Video dengan banyak gerakan cepat atau latar musik keras berpotensi membuat hasil terjemahan menjadi kurang mulus.
Karena audio diterjemahkan secara otomatis, kreator mungkin khawatir suara mereka akan disalahgunakan atau dijiplak. Label Translated with Meta AI dinilai sejumlah pihak menjadi komponen penting agar penonton mengetahui bahwa konten telah diubah.
Meta juga dinilai sejumlah pihak perlu menggulirkan fitur ini secara merata agar kreator dari negara berkembang, termasuk Indonesia, tidak tertinggal. Ketersediaan hanya di negara besar terlebih dahulu diyakini sejumlah pihak akan menjadikan gap digital kian terasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id