Menurut Takanori Nishiyama, SVP & Japan Country Manager, Keeper Security, Jepang sedang memasuki fase kritis dalam keamanan siber. Badan Jasa Keuangan Jepang (FSA) telah mendesak bank-bank domestik untuk mengeksplorasi QRC, sementara lembaga penelitian nasional bertujuan mengembangkan standar QRC dalam negeri pada tahun 2030.
“Ini mencerminkan pengakuan yang lebih luas bahwa enkripsi saat ini akan rentan terhadap serangan siber yang diaktifkan oleh kuantum di masa depan,” kata Nishiyama dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan tersebut muncul setelah Institut Nasional Standar dan Teknologi Amerika Serikat (NIST) merilis serangkaian algoritma enkripsi pasca-kuantum yang dirancang untuk menahan serangan dari komputer kuantum.
Di Asia Tenggara, negara-negara ASEAN juga secara aktif mengembangkan teknologi kuantum. Strategi Kuantum Nasional Singapura (NQS) berfokus pada keunggulan ilmiah, kemampuan teknik, pengembangan bakat, dan inovasi & kemitraan industri.
Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi Malaysia (MOSTI) mendukung peluncuran Pusat Komputasi Kuantum pertamanya pada tahun 2024. Thailand menerbitkan Peta Jalan Teknologi Kuantum 2020-2029 untuk memandu pengembangan di tiga area fokus: komputasi & simulasi kuantum, komunikasi kuantum, dan metrologi dan penginderaan kuantum. Indonesia mendirikan Pusat Penelitian Fisika Kuantum BRIN pada tahun 2022.
Negara ASEAN juga bersiap dalam komunikasi dan kriptografi kuantum, dengan Singapura mendirikan program Jaringan Aman Kuantum Nasional (NQSN). Singapura juga telah mengejar komunikasi kuantum berbasis satelit, sementara Malaysia sedang mempelajari dampak komputasi kuantum pada infrastruktur informasi pentingnya. Penelitian Distribusi Kunci Kuantum (QKD) aktif di beberapa negara ASEAN, dengan tim komunikasi kuantum Thailand bekerja pada protokol dan pengulang kuantum.
“Ancaman ‘simpan sekarang, dekripsi nanti’, di mana penyerang mengumpulkan data terenkripsi hari ini dengan maksud mendekripsinya di masa depan menggunakan teknologi kuantum yang lebih canggih, sangat nyata,” Nishiyama memperingatkan.
Dia menekankan pentingnya bagi perusahaan Jepang dan Asia Pasifik untuk mulai mengevaluasi dan mengintegrasikan strategi QRC ke dalam peta jalan keamanan siber jangka panjang mereka.
Dengan pasar komunikasi kuantum yang diperkirakan McKinsey bisa tumbuh hingga USD14,9 miliar pada tahun 2035, dengan kriptografi pasca-kuantum menyumbang sebanyak USD3,4 miliar, perlombaan untuk mengamankan masa depan digital sudah dimulai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News