Ekosistem yang dikembangkan Intel ini termasuk portofolio software serta solusi, khususnya untuk segmen enterprise. Soal hardware, Intel telah memiliki unit komputasi akselerasi AI bertajuk Habana Gaudi2.
Akselerator AI generasi kedua dari Habana Labs ini menawarkan performa menjanjikan, berkat dukungan 8 HPUs per server, masing-masing memori berkapasitas 96GB, dengan total 768GB. Gaudi2 diklaim memiliki proses training hingga 2,5 kali lebih cepat jika dibandingkan dengan NVIDIA A100, GPU paling populer dan banyak digunakan berbagai layanan cloud saat ini.
Selain itu, kecepatan training Gaudi2 juga diklaim bisa mencapai 1,4 kali lipat, berkat dukungan model vision-language mutakhir yaitu fine-tuning BridgeTower. Pada tahun 2024 ini, Intel mengungkap rencananya untuk merilis penerus Gaudi2 yang digadang memiliki power dan performa lebih tinggi, Gaudi3.
Jika dibandingkan dengan Gaudi2 yang dikembangkan dengan proses 7nm, Gaudi3 akan dikembangkan menggunakan proses 5nm dan memberikan processing power hingga empat kali lebih besar.
Selain itu, Gaudi3 juga disebut akan mengusung bandwidth network dua kali lebih besar, serta akan diumumkan dan diproduksi massal pada tahun 2024 ini. Sedangkan dari segi software, Intel mengumumkan Intel Developer Cloud karyanya.
Intel Developer Cloud merupakan rangkaian perangkat lunak Intel yang dirancang untuk membantu bisnis dalam berbagai hal terkait komputasi. Dalam rangkaian tersebut, Intel Developer Cloud berfokus pada percepatan dan penyederhanaan pengembangan kecerdasan buatan (AI).
Cloud ini menyediakan akses terintegrasi ke berbagai framework dan peralatan populer yang sudah dioptimalkan oleh Intel. Akses ini mencakup seluruh tahapan workflow AI, hingga pengembang bisa menggunakan alat yang sudah familiar, dengan potensi performa 10 hingga 100 kali lipat.
Selain itu, Intel Developer Cloud juga mendukung beragam model dasar open source di bidang AI, Jupyter notebook, dan Intel Kubernetes Service. Dukungan ini memungkinkan pengguna untuk membangun Large Language Model (LLM) dan produk generative AI lain, menggunakan framework seperti Hugging Face, Stable Diffusion, dan Meta AI Llama 2.
Dalam kesempatan yang sama, Intel juga mengumumkan platform cnvrg.io yang dikembangkan oleh Intel Granulate. Platform ini merupakan platform operasi Machine Learning (ML) penuh dirancang untuk membantu developer AI, membangun model berdampak tinggi dengan lebih cepat.
Intel menjelaskan cnvrg.io menyediakan kendali versi untuk aset proyek dan dataset untuk tata kelola lebih baik dan ilmu data yang lebih mudah dijelaskan dan direproduksi. Sementara itu dari segi performa, solusi yang ditawarkan Intel Granulate dapat menghadirkan response time lebih cepat hingga 20 persen.
Kemampuan tersebut diklaim mampu mengurangi waktu proses hingga 35 persen dan dapat memangkas ongkos operasional hingga 45 persen berkat sistem otonomisasi dan optimalisasi di level aplikasi.
Intel juga memaparkan strategi perusahaannya dari segi keamanan, melalui Intel Trust Authority, yang diklaim menjamin keamanan data pengguna. Sebab sistem keamanan telah menjadi prioritas semua pihak di tengah aktivitas cloud dan generative AI yang saat ini kian gencar.
Intel Trust Authority (ITA) merupakan platform keamanan berbasis cloud, diklaim membantu organisasi untuk mengelola dan mengamankan identitas, perangkat, dan akses ke data. ITA dirancang untuk membantu organisasi untuk mematuhi peraturan regulasi, melindungi data sensitif dan meningkatkan postur keamanan pada sistem.
Platform ini dapat digunakan oleh organisasi dari berbagai ukuran dan dapat diintegrasikan dengan solusi keamanan yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News