Pada laporan ini, Sanvine menyebut, Netflix dan YouTube muncul sebagai layanan dominan dengan persentase 35 persen dan 17 persen. Peningkatan dialami oleh sejumlah layanan, tidak terkecuali Amazon dengan persentase 4,26 persen, melampaui iTunes dan Hulu. Peningkatan ini mencapai lebih dari dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Pada awal Juni, CEO Amazon, Jeff Bezos, membanggakan keunggulan yang ditawarkan layanan videonya, dengan menyebutnya sebagai pilar keempat Amazon.
Bezos juga menyebut, layanan video tersebut turut membantu bisnis Amazon lainnya, menjadikannya alasan utama di balik investasi besar yang dicurahkan perusahaan ini. Seorang analis Bernstein menmperkirakan investasi Amazon mencapai USD2 miliar untuk konten video Prime pada 2015.
Amazon Video juga mengalami peningkatan pada persentase penggunaan downstream dibandingkan dengan tahun lalu, dari 1,97 persen menjadi 4,26 persen. Sementara berdasarkan catatan Sandvine, Amazon Video juga mengalami peningkatan dibandingkan bulan Desember 2015, sebesar 3,11 persen.
Peningkatan ini dilaporkan cukup mampu mengalahkan iTunes, sebab layanan streaming milik Apple ini belum merambah pasar streaming video, yang mengindikasikan penghentian rencananya untuk hadir sebagai kompetitor TV.
Apple juga dinilai terlambat dalam memasuki ranah musik streaming berlangganan, memungkinkan Spotify menjadi pemimpin pasar sebelum Apple Music diluncurkan pada tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News