Spotlight dan lapisan visual tersebut bertujuan meningkatkan pengalaman mendengarkan konten, yang pengguna peroleh dari podcast, audiobook, berita, serta konten audio lain yang tersedia di platform Spotify.
Pada peluncurannya, Spotlight akan menawarkan konten dari berbagai mitra Spotify seperti BuzzFeed News, Cheddar, Crooked Media, Lenny Letter, Gimles Media, Genius, The Minefield Girl, Refinery29, dan Uninterrupted.
Selain itu, Spotlight juga akan berbekal konten dari sejumlah seri orisinal Spotify sebagai lapisan visual, termasuk RISE, Secret Genius, Spotify Singles dan Viva Latino. Menurut Spotify, lebih banyak seri akan diluncurkan selama bulan Februari mendatang.
Sayangnya, Spotlight hanya tersedia di Amerika Serikat saat diluncurkan, namun Spotify menyebut fitur baru ini akan dirilis di negara lain lokasi perusahaan layanan musik streaming ini beroperasi, dalam waktu dekat di masa mendatang.
Sementara itu, Spotify mengumumkan telah memiliki 10 juta pelanggan berbayar baru selama enam bulan terakhir. Angka ini menambahkan jumlah pelanggan yang berlangganan Spotify menjadi 70 juta pelanggan.
Spotify memiliki 70 juta pelanggan pengguna layanan gratis, sehingga jika digabung, kini Spotify memiliki total 140 juta pelanggan.
Sebelumnya, Spotify mendapat tuntutan tuntut hukum dari Wixen Music Publishing terkait penawaran lagu tanpa lisensi di layanan streaming miliknya. Namun, tuntutan hukum yang dilayangkan Wixen Music Publishing tersebut menjadi yang terbesar dalam riwayat Spotify.
Pengelola hak komposisi lagu karya berbagai musisi dari Neil Young hingga Zach de la Rocha tersebut menuntut Spotify atas kerugian hak cipta dengan nilai setidaknya sebesar USD1,6 miliar atau Rp22,85 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News