Pram adalah seorang ksatria dengan pena sebagai senjatanya. Ya, dia adalah pendukung hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi yang bertarung melawan penjajahan Jepang dan Belanda di Indonesia.
Pria yang digambarkan dengan kacamata dan berkaos dalam Doodle ini lahir pada tanggal 6 Februari 1925 di Blora, Jawa. Dia pertama kali mengenal aktivisme politik dari sang ayah. Berawal dari kerjanya sebagai juru ketik di kantor berita Jepang, dia kemudian belajar tentang jurnalisme.
Dia dipenjara pada tahun 1947-1948 karena membuat tulisan yang "anti-kolonialisme". Pada tahun 1950-an, dia tinggal di Belanda sebagai bagian program pertukaran Budaya. Saat kembali tinggal di Indonesia, dia bergabung dengan salah satu organisasi sayap kiri Indonesia, Lekra.
Dalam karya fiksinya yang berjudul Korupsi, dia menulis kritik tentang para pamong praja yang jatuh ke dalam perangkap korupsi, yang membuatnya berselisih dengan pemerintahan Soekarno. Ketika itu, dia juga mulai mencari tahu tentang kehidupan Tionghoa dan berhubungan erat dengan penulis di Tiongkok. Pada tahun 1960-an dia ditahan karena memiliki pandangan pro-komunis Tiongkok.
Diduga terlibat dengan PKI, Pram dikirim ke Pulau Buru pada 1969. Di sana, dia menghabiskan lebih dari 10 tahun sebagai tahanan politik. Ketika itu, dia dilarang untuk menulis. Tanpa pena dan kertas, dia lalu menceritakan cerita buatannya pada para tahanan lain.
Cerita yang kemudian menjadi serial novel semi-fiksi sejarah Indonesia itu dikenal dengan nama Bumi Manusia. Ia bercerita tentang Minke, bangsawan kecil Jawa. Buku pertama dari serial ini diceritakan secara oral pada kawan sepenjaranya. Sisa buku itu diselundupkan ke luar negeri, sebelum diterbitkan dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Pada tahun 1979, Pram dibebaskan dari penjara dan dinyatakan tidak terlibat dalam Gerakan 30S/PKI. Namun, dia masih menjadi tahanan rumah hingga tahun 1992 dan tahanan kota dan negara hingga 1999.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id