Sekarang di tahunnya yang ke-19, peringkat global ini menjadi tolok ukur untuk rekan sejawat Chief Supply Chain Officer (CSCO) dan tim mereka yang menginspirasi inovasi dan kepemimpinan.
Peringkat Supply Chain Top 25 terdiri dari dua komponen utama yaitu kinerja bisnis dan opini bisnis. Kinerja bisnis dalam bentuk data keuangan publik dan data ESG (lingkungan, sosial, tata kelola) memberikan gambaran tentang bagaimana kinerja perusahaan dalam tiga tahun terakhir.
Sementara komponen opini bisnis menggambarkan potensi bisnis masa depan dan mencerminkan kepemimpinan perusahaan dalam komunitas rantai pasokan (supply chain). Kedua komponen ini kemudian digabungkan menjadi skor gabungan total.
Lenovo mengaku telah sepenuhnya mengimplementasikan transformasi digital dalam proses rantai pasokannya yang kompleks dan global, dan menggunakan teknologi termasuk 5G, AI, AR/VR, Blockchain, Big Data, dan IoT.
Dengan teknologi tersebut, mereka telah mengurangi waktu tunggu pelanggan dalam mendapatkan produknya hingga lebih dari sepuluh hari, serta terhitung dapat mengirimkan empat perangkat per detik.
Pada World Economic Forum (WEF) tahun ini, Pabrik Hefei Lenovo, LCFC, ditambahkan ke Jaringan Mercusuar Global WEF atau Global Lighthouse Network yang terdiri dari 132 produsen terkemuka, dan merupakan sekelompok pabrik global yang dipilih karena kepemimpinan dan integrasi teknologi revolusi industri keempat (41R).
Rantai pasokan adalah salah satu kekuatan inti dari perusahaan Lenovo, terdiri dari jejak manufaktur hybrid global yang unik di lebih dari 35 pabrik. Tahun lalu, mereka membuka fasilitas manufaktur in-house pertama di Eropa di Budapest, Hungaria.
Berfokus utama pada pembangunan infrastruktur server, sistem penyimpanan, dan workstation PC kelas atas, fasilitas ini telah mengurangi waktu pengiriman pelanggan di seluruh Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Sebagai bagian dari model global/lokal, memproduksi perangkat secara lokal secara signifikan mengurangi jarak tempuh pengiriman produk ini, dan menyediakan opsi transportasi yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Keamanan rantai pasokan adalah prioritas utama Lenovo, dan perusahaan telah banyak berinvestasi dalam mengembangkan rantai pasokan yang inovatif. Program keamanan inti dirancang untuk memastikan keamanan end-to-end di semua aspek rantai pasokan.
Ini mencakup mulai dari operasi keamanan siber yang kuat hingga program pemasok tepercaya yang mengelola risiko pihak ketiga. Che Min (Jammi) Tu, Senior Vice President and Group Operations Officer, Lenovo berkata, digitalisasi berkelanjutan dari rantai pasokan mendorong manfaat bagi pelanggan di seluruh dunia dan membantu beradaptasi dengan perubahan dunia.
"Dengan terus berinvestasi dalam teknologi baru, kami telah melihat beberapa keuntungan, termasuk meningkatkan forecast modelling atau perkiraan bisnis dengan AI, dan meningkatkan efisiensi waktu penjadwalan.”
Lenovo termasuk dalam kelompok perusahaan pertama yang menerima validasi Net-Zero dari Science Based Targets initiative dan pembuat PC juga smartphone pertama dengan target yang divalidasi oleh Net-Zero Standard.
Tahun lalu, perusahaan juga mulai bekerja sama dengan Maersk, Kuehne, dan Nagel untuk transportasi angkutan laut dan udara yang lebih berkelanjutan.
“Lenovo telah berkomitmen untuk mengurangi emisinya selama lebih dari satu dekade, dan sebagai bagian dari komitmen net-zero kami, saat ini kami berfokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca lingkup 1 dan 2 sebesar 50% pada tahun 2030,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id