Saat peluncuran CATCHPLAY.
Saat peluncuran CATCHPLAY.

CATCHPLAY Ingin Percepat Tayang Film Bioskop via Streaming

Ellavie Ichlasa Amalia • 29 September 2016 07:41
medcom.id, Jakarta: Dalam acara yang diadakan di DoubleTree, Rabu (28/9/2016), CEO CATCHPLAY, Daphne Yang menjelaskan, salah satu hal yang membedakan CATCHPLAY dengan layanan VOD lainnya -- Netflix, Hooq dan iflix -- adalah karena mereka fokus untuk menyajikan film-film baru.
 
"Berdasarkan riset kami, 80 persen dari nilai pasar VOD berasal dari film baru," kata Daphne.
 
"Itu sebabnya kami berkomitmen menyediakan film-film blockbuster sesegera mungkin untuk penggemar film. Sama seperti layanan VOD lain, CATCHPLAY dapat digunakan di berbagai perangkat, mulai dari smartphone, komputer hingga TV, dengan bantuan Chromecast atau AirPlay.

Namun, Anda tidak bisa mengunduh film pada CATCHPLAY, seperti yang dapat dilakukan di Hooq atau iflix. Selain itu, saat ini, resolusi film yang ditayangkan akan tergantung pada kecepatan internet Anda. Hal ini berarti, semakin cepat internet Anda, semakin tinggi pula resolusi film yang bisa Anda tonton. Resolusi tertinggi yang ditawarkan oleh CATCHPLAY adalah HD.
 
Daphne menjelaskan, 80-90 persen konten yang ada di CATCHPLAY merupakan film yang pernah tayang di bioskop. Selain itu, setiap minggunya, CATCHPLAY akan menambahkan film baru sebanyak sekitar 20-30 judul. 
 
Sayangnya, saat ini, CATCHPLAY hanya menyediakan metode pembayaran melalui kartu kredit atau kartu debit. Sementara penetrasi kartu kredit di Indonesia masih renda.
 
"Kami tahu bahwa pengguna kartu kredit di Indonesia masih kecil. Saat ini, kami sedang berdiskusi dengan operator telekomunikasi Indonesia. Dalam beberapa bulan ke depan, pengguna sudah akan dapat menggunakan metode carrier billing," kata Daphne.
 
Untuk berlangganan, Anda hanya perlu membayar Rp60 ribu. Selain dapat menonton film yang ada di segmen "Movie Lovers Unlimited", Anda juga mendapatkan satu tiket per bulan untuk menonton film-film yang ada di luar segmen tersebut, termasuk film-film terbaru, seperti Warcraft, Now You See Me 2 atau Batman v Superman.
 
Selain model berlangganan, CATCHPLAY juga menawarkan pengguna untuk membayar per film. Film yang terbilang cukup lama akan dihargai Rp18 ribu per film sementara film baru akan dihargai Rp27 ribu per film.
 
Saat ini, CATCHPLAY hanya tersedia di 3 negara: Singapura, Taiwan dan Indonesia. Daphne berharap, ke depan, perusahaan yang dipimpinnya dapat memperluas jangkauan mereka ke negara-negara Asia lainnya. Dia mengaku tidak tertarik untuk masuk ke pasar Amerika Serikat karena pasar tersebut sudah didominasi oleh Netflix. Tidak hanya itu, telah ada banyak layanan VOD lain di sana.
 
Masalah sensor, Daphne mengaku masih bingung karena pemrintah memang telah meminta untuk melakukan penyensoran, tapi belum ada regulasi yang mengatur sensor di platform digital. "Saat ini belum ada regulasi sensor untuk platform digital. Kami memutuskan untuk melakukan sensor seperti film biasa," kata Daphne.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan