Selain perbaiki kebijakan, Kaskus mengembangkan AI dan mesin pembelajaran untuk memperbaiki platform dari sisi konten.
Selain perbaiki kebijakan, Kaskus mengembangkan AI dan mesin pembelajaran untuk memperbaiki platform dari sisi konten.

Demi Kualitas, Kaskus Adopsi Pembelajaran Mesin dan AI

Lufthi Anggraeni • 09 April 2018 17:17
Jakarta: Dalam acara pengumuman Edi Taslim sebagai CEO barunya, Kaskus juga menyebut tengah berupaya memperbaiki platform komunitas miliknya dalam berbagai sisi, termasuk kebijakan konten. Perbaikan tersebut didasarkan Kaskus pada kian maraknya peredaran konten di internet, tak terkecuali di layanannya.
 
"Content policy kita juga mau perbaiki, karena kita tak mau menutup mata bahwa ada konten yang melanggar aturan seperti SARA, porno, dan yang lainnya itu, kita mau coba tegaskan. Selama ini kita agak longgar. Supaya lebih ke arah positif daripada negatif," ujar CEO Kaskus, Edi Taslim.
 
Meskipun demikian, memperbaiki kebijakan konten bukanlah perkara mudah jika dituntut untuk segera diterapkan. Menurut Edi, perbaikan kebijakan ini turut melibatkan moderator dapat proses diskusi dalam mencari cara yang tepat guna memoderasi percakapan ke arah lebih positif.

Namun, Founder Kaskus Andrew Darwis menyebut Kaskus terus berupaya berinovasi untuk memperbaiki layanannya. Tidak hanya melalui perubahan pada kebijakan konten, tapi juga dalam hal terkait teknologi. Hal ini diwujudkan Kaskus melalui pengembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan pembelajaran mesin.
 
AI dan pembelajaran mesin ini disebut Darwis merupakan buah pikiran dari CEO sebelumnya, yaitu On Lee, yang saat ini terfokus memimpin lokasi pengembangan teknologi ini, GDP Labs, sebagai CEO dan CTO. Teknologi AI ini turut bertugas agar mesin pencarian di platform tetap dapat menyuguhkan hasil yang sesuai, meski kata kunci salah eja.
 
Selain itu, AI ini juga akan digunakan membantu menganalisis konten yang mengandung faktor yang coba dihindari Kaskus, guna menciptakan platform dengan konten positif. Namun saat ini, teknologi tersebut masih dikembangkan dan baru digunakan secara internal guna meningkatkan kecerdasan teknologi ini.
 
Andrew juga menyebut belum memiliki informasi terkait waktu yang dinilai tepat untuk meluncurkan teknologi ini agar dapat digunakan secara luas oleh anggita Kaskus. Saat ini, teknologi tersebut digunakan untuk memoderasi komentar dan balasan di Kaskus.
 
Di masa mendatang, teknologi ini diharapkan dapat membantu menganalisis berita yang disampaikan pengguna melalui platform terkait dengan kebenaran atau fitnah. Saat ini, Kaskus mengaku masih mengandalkan laporan anggota ataupun sanggahan dari obyek yang dijadikan bahasan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan