Paul Golding, VP Edge AI Analog Devices Inc., menegaskan pentingnya kolaborasi ini. "Untuk pertama kalinya, robot dapat memahami tugas-tugas kompleks. ADI menghadirkan presisi di sisi fisik, sementara NVIDIA Jetson Thor memberikan kemampuan penalaran yang mampu merespons kondisi dunia nyata secara real-time. Bersama, kami membawa humanoid dari simulasi ke tahapan yang siap diterapkan secara nyata."
NVIDIA Jetson Thor, yang didukung oleh GPU NVIDIA Blackwell, CPU Arm Neoverse V3AE 14-core, dan memori LPDDR5X hingga 128 GB, menjadi tolok ukur baru dalam robotika. Platform ini mampu menghasilkan performa komputasi AI setara server sebesar 2070 FP4 TFLOPS dengan konsumsi daya yang efisien.
Kapabilitas I/O berkecepatan tinggi, termasuk 4x25 GbE, memastikan bandwidth yang cukup untuk memproses data multimodal sensing secara real-time. Hal ini menjadikan Jetson Thor platform pertama yang dapat menjalankan robotics foundation models berskala besar, mulai dari model vision-language hingga vision-language-action, memungkinkan robot memiliki gerakan yang melampaui persepsi hingga penalaran, serta berperilaku cerdas secara fisik.
Kontribusi ADI sangat krusial dalam mewujudkan kecerdasan fisik ini. ADI fokus pada riset dan pengembangan di bidang sensing, persepsi, kontrol, dan konektivitas untuk memastikan penalaran dapat berjalan dengan akurasi tinggi di dunia nyata.
Laporan kinerja kuartal ketiga 2025 ADI menunjukkan bahwa setiap sendi pada humanoid membutuhkan kontrol arus, posisi, dan torsi yang presisi, serta umpan balik dari sensor taktil dan sensorik. Humanoid juga akan mengandalkan banyak perception nodes yang harus berjalan secara deterministik dengan waktu respons singkat, sebuah keunggulan ADI.
Untuk menutup kesenjangan Sim2Real (simulasi ke dunia nyata), ADI kini menanamkan foundation models ke dalam development stack mereka. Hal ini memungkinkan perangkat keras ADI berperilaku sama di NVIDIA Isaac Sim seperti di dunia nyata, mempercepat iterasi di tahap simulasi dan penerapannya yang mulus ke sistem nyata.
Kerja sama ini juga mencakup integrasi Holoscan Sensor Bridge, yang menghadirkan alur data deterministik dengan NVIDIA JetPack 7, menyalurkan data sensor dan aktuator ADI secara sinkron ke GPU/CPU NVIDIA Jetson Thor.
Koneksi 4x25 GbE menyediakan throughput tinggi, memastikan siklus sense-reason-act tetap sinkron dengan latensi rendah. Kapasitas komputasi Thor mendukung foundation models seperti NVIDIA Isaac GR00T, sementara input sensor ADI (taktil, ToF depth, IMU, encoder) memperkaya pelatihan dan kebijakan saat runtime, menjaga akurasi fisik dalam penalaran real-time.
Permintaan akan humanoid terus meningkat di berbagai sektor, termasuk logistik, pertanian, dan robotika medis. Kolaborasi ADI dan NVIDIA ini ditujukan untuk mempercepat transisi dari konsep ke produksi humanoid, membuka babak baru dalam kemitraan mereka untuk masa depan kecerdasan fisik dan penalaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News