Inovasi ini dirancang untuk membantu brand dan pemasar tetap unggul di tengah lanskap digital yang kian kompleks, mulai dari transformasi produksi kreatif hingga redefinisi iklan di mesin pencari.
AI telah mengubah cara miliaran orang berinteraksi dengan informasi. Google Search, dengan lebih dari 5 triliun penelusuran per tahun, kini melampaui sekadar informasi menuju kecerdasan, memungkinkan pengguna mencari menggunakan suara, gambar, dan video.
Tool AI seperti Google Lens dan Circle to Search menunjukkan adopsi yang cepat, dengan Google Lens tumbuh 65% year-on-year secara global dan lebih dari 100 miliar penelusuran visual pada tahun 2025 saja. Gen Z juga menjadi demografi paling aktif di Search, menciptakan peluang baru bagi pengiklan untuk terhubung di setiap tahapan perjalanan konsumen yang kini semakin terfragmentasi.
YouTube juga terus memimpin di Asia Tenggara, tidak hanya dalam jumlah penonton tetapi juga dalam dampak bisnis. Platform ini adalah nomor satu di kawasan ini dengan jangkauan pengguna harian terbanyak.
Studi independen dari Kantar dan MTM menunjukkan bahwa pengguna di Indonesia, Thailand, dan Filipina lebih memercayai kreator YouTube dibandingkan platform lain. Dalam hal ROI, YouTube di Indonesia bahkan tercatat 4,1 kali lipat lebih tinggi dibandingkan TV linear, dan mengungguli platform sosial seperti TikTok dan Meta.
Sapna Chadha, Wakil Presiden Google untuk Asia Tenggara dan South Asia Frontier, menyatakan, mereka telah berada di garis depan periklanan berbasis AI. "Seiring semakin kompleksnya perjalanan konsumen, kami membekali pemasar dengan model tercanggih kami: lebih cerdas, lebih agentic, dan lebih personal. Ini berarti proses kreatif yang lebih cepat, jangkauan yang lebih luas, wawasan yang lebih tajam, dan hasil yang lebih baik.”
Inovasi produk yang disorot pada GML SEA meliputi:Iklan dalam AI Overviews di Search: Kini digunakan oleh lebih dari 1,5 miliar orang, fitur ini mendorong pertumbuhan kueri relevan lebih dari 10%. Iklan dalam AI Overviews akan segera diluncurkan dalam Bahasa Inggris di Filipina, Malaysia, Singapura, dan Indonesia, memberikan peluang bagi bisnis untuk muncul di momen krusial.
Asset Studio
Ruang kerja terpusat baru di Google Ads yang menggunakan AI generatif (termasuk model gambar dan video canggih Google seperti Imagen dan Veo) untuk menghasilkan variasi aset kreatif berkinerja tinggi secara tak terbatas.
AI Max for Search
Tool bertenaga AI baru yang memungkinkan bisnis muncul di lebih banyak momen penelusuran relevan tanpa bergantung pada daftar kata kunci panjang. Menggunakan model Gemini, AI Max secara otomatis menghasilkan headline yang disesuaikan. Shopee, yang menguji coba fitur ini di Singapura dan Malaysia, melihat peningkatan konversi 100% dan ROI 49% lebih tinggi.
AI Mode
Fitur penelusuran AI terkuat Google dengan kemampuan penalaran dan multimodalitas yang lebih canggih. Google akan segera menguji iklan yang relevan dalam AI Mode di AS.
YouTube Creator Partnerships Hub: Tool baru di Google Ads yang mempermudah brand menemukan dan berkolaborasi dengan kreator YouTube berdasarkan kata kunci, kategori, atau tren. Setelah kemitraan terbentuk, brand dapat mempromosikan konten kreator sebagai iklan dan mengukur performanya. Fitur ini kini tersedia di Singapura dan Indonesia.
Kemampuan Agentic: AI agentic terintegrasi langsung ke Google Ads dan Analytics, bertindak seperti asisten supercharged. Dengan mempelajari input seperti halaman landing dan data performa, AI ini dapat secara otomatis membuat, mengoptimalkan, dan memelihara kampanye, mengurangi pekerjaan manual dan memberikan wawasan yang lebih cepat.
Peluncuran tool ini menandai langkah maju Google dalam memanfaatkan AI untuk memberdayakan pemasar dan membantu bisnis mencapai kesuksesan yang lebih besar di era digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News