Takanori Nishiyama, Senior Vice President of APAC & Japan Country Manager Keeper Security, menyoroti pentingnya adopsi pendekatan zero-trust – di mana tidak ada yang diasumsikan aman dan setiap akses harus diverifikasi.
Nishiyama menekankan bahwa pola pikir hanya yang paranoid yang bertahan yang dipopulerkan oleh mantan CEO Intel, Dr. Andrew Grove, sangat relevan dalam kondisi ancaman siber saat ini. Hal ini menjadi semakin krusial bagi kawasan Asia Pasifik, mengingat tingginya insiden pelanggaran data di sektor keuangan, dari Australia hingga Jepang dan Singapura, yang telah mengekspos data konsumen dan institusi.
Meskipun banyak institusi telah mengambil langkah komprehensif untuk meningkatkan pertahanan siber mereka, satu area yang membutuhkan perhatian lebih adalah investasi dalam solusi Privileged Access Management (PAM). Beberapa organisasi mungkin masih ragu karena persepsi biaya tinggi dan kompleksitas. Namun, solusi PAM kontemporer menawarkan berbagai keuntungan signifikan yang tidak boleh diabaikan.
Nishiyama menguraikan sembilan alasan utama mengapa bisnis harus memprioritaskan investasi dalam sistem PAM modern:
Visibilitas Penuh Jaringan: PAM memberikan tim IT visibilitas penuh mengenai siapa yang mengakses apa, kapan, dan bagaimana, memungkinkan deteksi cepat terhadap aktivitas mencurigakan.
Mencegah Penyalahgunaan Hak Istimewa: Solusi PAM memitigasi risiko penyalahgunaan akses oleh pihak internal melalui manajemen sesi istimewa yang memantau dan membatasi sesi sensitif.
Menyederhanakan Kepatuhan Regulasi: PAM membantu menegakkan Prinsip Hak Istimewa Paling Rendah (PoLP) dan menyediakan jejak audit terpusat, memudahkan pemenuhan persyaratan audit seperti HIPAA, PCI DSS, dan SOX.
Meningkatkan Produktivitas Karyawan dan IT: Solusi PAM modern mengurangi waktu yang dihabiskan tim IT untuk menyediakan akun secara manual atau mengatur ulang kredensial, meningkatkan efisiensi operasional.
Mengurangi Kesalahan Konfigurasi yang Mahal: PAM mengotomatiskan penyediaan akses dan menegakkan konsistensi kebijakan, mengurangi risiko kesalahan konfigurasi yang dapat menjadi celah keamanan.
Mengurangi Permukaan Serangan: PAM membatasi akses hanya pada yang diperlukan, meminimalkan kerentanan jika kredensial disusupi.
Meningkatkan Penanganan Pelanggaran: Dalam insiden pelanggaran, PAM memainkan peran penting dalam pembatasan. Dengan membatasi pergerakan lateral, penyerang lebih sulit untuk meningkatkan hak istimewa.
Memperkuat Profil Asuransi Siber: PAM telah menjadi kontrol inti yang membantu bisnis memenuhi syarat untuk cakupan asuransi siber dan berpotensi mengurangi premi.
Mengurangi Biaya Keamanan Jangka Panjang: Solusi PAM berbasis cloud saat ini lebih mudah diakses, mengurangi kebutuhan pengawasan manual, melindungi aset kritis, dan pada akhirnya menurunkan biaya keamanan dan kepatuhan.
Dalam memilih solusi PAM, organisasi harus memprioritaskan fitur-fitur seperti arsitektur zero-trust, infrastruktur berbasis cloud untuk mendukung lingkungan kerja hibrida, dan kemampuan penerapan yang cepat tanpa memerlukan hardware tambahan.
Dengan mempertimbangkan dinamika dan konektivitas digital di Asia Pasifik, risiko yang dihadapi bisnis sangat tinggi. Investasi dalam solusi PAM berbasis zero-trust memberikan visibilitas, kontrol, kesiapan kepatuhan, dan penghematan jangka panjang, sekaligus membangun ketahanan dalam lanskap ancaman yang terus berkembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News