Gugatan yang diajukan pada 20 Juni 2025 di Pengadilan Paten Terpadu (Unified Patent Court/UPC) di Munich, Jerman ini, menuduh Transsion melanggar paten krusial milik Huawei terkait teknologi pemutaran video, dikutip dari situs Digitimes.
Bagi sebagian orang, nama Transsion mungkin kurang familiar, namun perusahaan ini adalah pemain raksasa di industri smartphone. Transsion Holdings adalah perusahaan induk dari merek-merek yang sangat populer di pasar negara berkembang, seperti Tecno, Infinix, dan Itel.
Perusahaan ini dikenal sebagai "Raja Ponsel Afrika" karena dominasi pasarnya yang luar biasa di benua tersebut. Kesuksesan Transsion dalam menawarkan perangkat dengan harga terjangkau telah menjadikannya salah satu produsen ponsel terbesar di dunia.
Gugatan terbaru ini berkaitan dengan paten Eropa milik Huawei dengan nomor EP2725797. Paten ini secara spesifik mencakup teknologi pemfilteran dan decoding gambar video yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas pemutaran video pada perangkat.
Sederhananya, teknologi ini dirancang untuk menghindari masalah seperti video yang patah-patah (stuttering) dan distorsi gambar, sehingga memberikan pengalaman menonton yang lebih mulus bagi pengguna.
Huawei menuduh bahwa Transsion telah menggunakan teknologi yang dipatenkan ini pada smartphone mereka tanpa lisensi yang sah.
Ini bukanlah kali pertama kedua perusahaan teknologi asal Shenzhen ini berhadapan di pengadilan. Pada tahun 2019, Huawei juga pernah menggugat Transsion atas tuduhan pelanggaran hak cipta.
Kasus saat itu lebih sederhana, di mana Transsion dituduh menggunakan salah satu gambar wallpaper ikonik milik Huawei pada ponsel merek Tecno tanpa izin. Kasus tersebut akhirnya diselesaikan di luar pengadilan.
Namun, gugatan kali ini dinilai jauh lebih serius. Peralihan dari sengketa hak cipta gambar ke pelanggaran paten teknologi inti menunjukkan bahwa Huawei kini lebih agresif dalam melindungi portofolio kekayaan intelektualnya yang sangat luas.
Langkah ini menempatkan Transsion, yang sedang berekspansi pesat, dalam posisi yang sulit dan berisiko menghadapi konsekuensi finansial yang signifikan jika terbukti bersalah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id