Selain itu, Honor juga berencana untuk memanfaatkan chipset 5G karya MediaTek pada smartphone terbaru Honor di masa mendatang. Keputusan ini diambil Honor setelah induk perusahaannya, Huawei, dilarang berbisnis dengan perusahaan Amerika Serikat.
Sebagai informasi, pemerintah Amerika Serikat memperpanjang larangan bisnis Huawei dengan perusahaan asal negaranya hingga satu tahun mendatang. Dan US Commerce Department mengumumkan regulasi baru yang membatasi akses Huawei ke chipset.
Secara alami, regulasi baru ini mendorong Huawei dan Honor dalam situasi rumit dan beralih ke pemasok chip baru seperti MediaTek yang berbasis di Taiwan, dinilai GSM Arena merupakan langkah yang masuk akal.
Sementara itu, seri Dimensity menawarkan sejumlah opsi chipset 5G berharga terjangkau dan fitur menarik seperti dukungan SIM 5G ganda. Sebelumnya, Honor akan kembali meluncurkan smartwatch terbarunya di Indonesia pada tanggal 15 Mei 2020 mendatang, bertajuk Honor Watch Magic.
Jam tangan cerdas ini disebut akan hadir dengan desain bulat serupa jam tangan tradisional. Honor menyebut jam tangan cerdasnya tersebut didukung oleh 10 jenis pilihan olahraga yaitu Outdoor Run, Indoor Run, Outdoor Walk, Climb, Outdoor Cycle, Indoor Cycle, Pool Swim, Open Water, Triathlon, dan Other untuk jenis olahraga lainnya.
Sementara itu, menurut IDC, Honor mencapai pertumbuhan signifikan sebesar 497,4 persen terkait pengiriman perangkat wearable secara global. Perangkat yang termasuk dalam pencapaian ini termasuk Honor Band dan MagicWatches.
Anak perusahaan Huawei mencapai daftar lima produsen teratas menyoal pengapalan smartphone di 10 pasar di seluruh dunia. Kesepuluh pasar tersebut yaitu Rusia, Finlandia, Jerman, Ukraina, Arab Saudi, Inggris, Prancis, Italia, Republik Ceko, dan Uni Emirat Arab
Menyinggung soal pencapaian lain, Honor menjadi produsen smartphone teratas di Q1 2019 di pasar Rusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News