Facebook mengumumkan penghentian operasional aplikasi pesaing TikTok karyanya, Lasso.
Facebook mengumumkan penghentian operasional aplikasi pesaing TikTok karyanya, Lasso.

Facebook Tutup Operasional Tiruan TikTok

Lufthi Anggraeni • 03 Juli 2020 11:23
Jakarta: Facebook tidak lagi berminat pada Lasso, aplikasi yang diluncurkannya pada satu setengah tahun lalu, dan ditujukan sebagai pesaing TikTok. Kloning TikTok karya raksasa jejaring sosial ini akan secara resmi berhenti beroperasi pada tanggal 10 Juli mendatang.
 
Diluncurkan di akhir tahun 2018 lalu, Lasso menjadi respon Facebook terhadap TikTok yang mengalami peningkatan popularitas di kalangan pengguna muda, baik di Tiongkok, maupun di dunia bagian barat. Lasso juga memungkinkan pengguna merekam video berdurasi 15 detik dan dengan dukungan lagu populer.
 
Aplikasi ini terpusat pada feed algoritma dari video rekomendasi, namun juga memungkinkan pengguna untuk menjelajahi via tagar atau halaman Browse dari koleksi bertema. Kala itu, Facebook bertaruh pada rangkaian aplikasi karyanya untuk menguji dan mempelajari cara pengguna ingin mengekspresikan diri mereka, seperti laporan TechCrunch.

Salah satu aplikasi yang diuji Facebook adalah Lasso, yang kemudian dihentikan operasionalisasinya.
 
Dalam pernyataan resminya, Facebook menyampaikan rasa terima kasih untuk pengguna yang membagikan kreativitas dan umpan balik kepada pihaknya, yang akan diintegrasikan pada pengalaman video lain di platform Facebook.
 
Per bulan Februari lalu, Lasso telah tersedia di Kolombia, Meksiko, Amerika Serikat, Argentina, Chili, Peru, Panama, Kosta Rika, El Salvador, Ekuador, dan Uruguay. Lasso juga mendukung bahasa Hindi pada awal tahun 2020 ini, memicu spekulasi bahwa Facebook akan menghadirkannya di India.
 
Peniadaan Lasso disampaikan setelah peluncuran Instagram Reels, layanan baru yang diandalkan Facebook untuk menjadi kompetitor TikTok, seperti yang disampaikan oleh Josh Constine, penemu pertama pengumuman Lasso.
 
Hingga saat ini belum tersedia informasi detail terkait keputusan Facebook untuk tidak mengembangkan Lasso lebih jauh dan memperluas cakupan ketersediaannya di lebih banyak negara. Namun, Lasso diperkirakan telah mengalami permasalahan sejak awal.
 
Pemimpin pengembangan aplikasi Lasso Brady Voss mengundurkan diri dari Facebook beberapa hari setelah peluncuran Lasso. Lasso memiliki pengguna aktif harian lebih sedikit dari 80 ribu pengguna, jumlah tertinggi yang pernah dicapainya.
 
Jumlah tertinggi ini dicapainya di Meksiko pada tanggal 1 Juni lalu, menurut perusahaan insight mobile App Annie. Aplikasi ini hanya memiliki pengguna dalam jumlah kecil di iOS dan mengalami kesulitan lebih besar di negara lainnya, menghasilkan jumlah yang terlalu sedikit untuk dapat dilacak oleh App Annie.
 
Pada awal pekan ini, Facebook mengumumkan bahwa perusahaannya berencana untuk menghentikan operasional Hobbi, aplikasi yang memungkinkan pengguna mendokumentasikan proyek personal. Hobbi juga merupakan proyek eksperimental Facebook.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan