Sebagai penghormatan kepada Nobel laureate dan pelopor CRISPR, Jennifer Doudna, sistem superkomputer ini merupakan investasi nasional besar yang bertujuan meningkatkan kepemimpinan Amerika Serikat di bidang komputasi performa tinggi (HPC) dan penelitian ilmiah.
Doudna dikembangkan oleh Dell Technologies dan mengandalkan arsitektur NVIDIA Vera Rubin. Kombinasi canggih dari infrastruktur Dell dan teknologi GPU mutakhir ini memungkinkan superkomputer untuk menangani berbagai beban kerja mulai dari simulasi numerik, analisis data, hingga kecerdasan buatan (AI) secara terpadu.
Dirancang untuk menghubungkan 11.000 peneliti dengan aliran data real-time dari fasilitas eksperimen milik Departemen Energi AS (DOE), sistem ini memberikan respons hampir seketika sehingga para ilmuwan dapat menganalisis data dan menghasilkan temuan dengan kecepatan yang menakjubkan.
Berbeda dengan sistem konvensional yang bekerja secara terpisah, Doudna mengintegrasikan simulasi, data, dan AI ke dalam satu platform yang mulus. Keterhubungan sistem ini dengan jaringan Energy Sciences Network (ESnet) memungkinkan aliran data secara langsung dari teleskop, detektor, dan peralatan pencitraan genom.
Dengan demikian, peneliti dapat melakukan analisis data secara near real-time serta memberikan respons cepat pada eksperimen. Kepala pengarah NERSC, Sudip Dosanjh, menyatakan bahwa sistem ini mampu mendorong batas-batas penemuan ilmiah serta memungkinkan para peneliti berpikir lebih besar dan menemukan solusi dengan lebih cepat.
Dalam konteks efisiensi, Doudna diprediksi mampu menghasilkan output ilmiah lebih dari sepuluh kali lipat dibandingkan pendahulunya, Perlmutter, dengan konsumsi daya hanya sekitar dua sampai tiga kali lebih besar.
Perbaikan signifikan ini menghasilkan efisiensi kinerja per watt sebesar tiga hingga lima kali lipat, berkat inovasi desain chip, penyeimbangan beban dinamis, dan peningkatan efisiensi pada tingkat sistem.
Di samping itu, kemampuan superkomputer untuk mengelola beban kerja gabungan dari HPC tradisional, kecerdasan buatan, dan simulasi real-time menjadikannya alat vital dalam memecahkan berbagai permasalahan ilmiah global.
Doudna menawarkan dukungan yang luas, termasuk kemampuannya dalam bidang energi fusi, dan simulasi canggih dapat membuka jalan menuju sumber energi bersih; di bidang ilmu material, AI digunakan untuk merancang material superkonduktor baru; dalam penemuan obat, superkomputer ini mempercepat proses lipatan protein yang esensial bagi pengembangan solusi medis; serta di bidang astronomi, yang memungkinkan pemrosesan data real-time dari instrumen spektroskopi untuk memetakan alam semesta.
Selain itu, sistem terbaru ini mendukung berbagai framework dan alat pengembangan seperti PyTorch, TensorFlow, NVIDIA Holoscan, NVIDIA cuDNN, serta CUDA-Q. Dengan infrastruktur NVIDIA Quantum-X800 InfiniBand yang memiliki peningkatan kinerja dalam komputasi jaringan, Doudna dapat mengatasi beban kerja paling menantang yang melebihi batas domain NVLink.
Kolaborasi antara lembaga penelitian terkemuka dan tim-tim ilmiah telah mulai memporting pipeline serta workflow mereka ke Doudna melalui NERSC Science Acceleration Program, mencakup aplikasi dari model iklim hingga eksperimen fisika partikel.
Peluncuran sistem ini dijadwalkan pada tahun 2026. Seperti yang diungkapkan oleh CEO NVIDIA, Jensen Huang, superkomputer Doudna tidak hanya sebagai mesin komputasi yang lebih cepat, tetapi juga sebagai fondasi penemuan ilmiah yang dapat mempercepat respons terhadap tantangan global.
Dengan kemampuan untuk merangkul penelitian dari kimia, fisika, biologi, hingga bidang ilmu baru yang belum terbayangkan, Doudna diyakini akan mengantarkan era baru percepatan penemuan dari ide hingga penerapan nyata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News