Baca juga: 5 Kemungkinan Penyebab Sinyal HP Tiba-Tiba Menghilang |
Faktanya, di 10 negara maju teratas, hampir tiga perempat dari total populasi telah menggunakan smartphone. Bahkan lebih dari 90% ponsel yang beredar merupakan smartphone, dan mayoritas penduduk dunia kini memiliki setidaknya satu perangkat pintar di genggamannya.
Berapa Banyak Smartphone di Dunia?
Jumlah smartphone di seluruh dunia telah menembus angka 7,21 miliar jumlah ini hampir setara dengan 90% dari populasi global yang diperkirakan mencapai 8 miliar jiwa di 2025.
Namun, penting dicatat bahwa ini bukan berarti 90% orang di dunia memiliki smartphone secara pribadi. Banyak orang, terutama di negara maju atau kalangan profesional, memiliki lebih dari satu perangkat. Selain itu, perusahaan dan organisasi besar juga mengoperasikan ribuan hingga jutaan perangkat secara kolektif.
Berikut 10 negara dengan jumlah pengguna smartphone terbanyak di dunia, berdasarkan data dari Exploding Topics.
1. China
China menempati posisi pertama dengan 974,69 juta pengguna smartphone dari total populasi sebesar 1,43 miliar jiwa. Ini berarti sekitar 68,4% penduduk China sudah menggunakan smartphone. Sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia, dominasi China dalam angka absolut bukanlah hal yang mengejutkan.
2. India
India berada di posisi kedua dengan 659 juta pengguna smartphone. Namun, tingkat penetrasinya masih tergolong rendah dibandingkan negara besar lainnya, yaitu 46,5% dari total populasi 1,42 miliar jiwa.3. Amerika Serikat
Negara adikuasa Amerika Serikat berada di urutan ketiga dengan 276,14 juta pengguna smartphone. Dengan populasi sekitar 338,29 juta jiwa, tingkat penetrasi smartphone di Negeri Paman Sam mencapai 81,6%, salah satu yang tertinggi di dunia.4. Indonesia
Indonesia terdapat 187,7 juta pengguna smartphone dari total populasi 275,5 juta jiwa. Dengan penetrasi mencapai 68,1%, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam transformasi digital. Sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, angka ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pasar strategis bagi produsen smartphone dan layanan digital.5. Brasil
Brasil memiliki 143,43 juta pengguna smartphone atau dengan kata lain dengan populasi 215,31 juta jiwa, penetrasi smartphone mencapai 66,6%, mencerminkan tingkat adopsi yang luas di kawasan tersebut.6. Rusia
Rusia memiliki 106,44 juta pengguna smartphone dari populasi 144,71 juta jiwa. Tingkat penetrasi yang tinggi, yakni 73,6%, menunjukkan bagaimana teknologi digital telah menjangkau mayoritas masyarakat di negara tersebut.7. Jepang
Jepang, meski dengan populasi relatif kecil dibanding negara-negara lain dalam daftar ini, memiliki 97,44 juta pengguna smartphone dari 123,95 juta jiwa. Dengan penetrasi sebesar 78,6%, Jepang tetap menjadi salah satu negara paling maju dalam penggunaan teknologi mobile.8. Nigeria
Nigeria memiliki 83,34 juta pengguna smartphone, namun dengan populasi 218,54 juta jiwa, tingkat penetrasinya hanya 38,1%. Ini menandakan adanya tantangan dalam hal infrastruktur dan daya beli masyarakat, meskipun potensinya sangat besar.9. Meksiko
Meksiko mencatatkan 78,37 juta pengguna smartphone dari populasi 127,5 juta jiwa, dengan tingkat penetrasi 61,5%. Angka ini menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki tingkat adopsi yang cukup stabil di kawasan Amerika Tengah dan Latin.10. Pakistan
Terakhir, Pakistan memiliki 72,99 juta pengguna smartphone. Dengan populasi 235,82 juta jiwa, tingkat penetrasi hanya 31%, menjadikan Pakistan sebagai salah satu pasar berkembang yang berpotensi besar untuk ekspansi digital di masa depan.Jumlah pengguna smartphone tidak selalu sejalan dengan tingkat penetrasi. Negara-negara dengan populasi besar seperti India dan Pakistan masih memiliki ruang tumbuh yang sangat besar dalam adopsi teknologi mobile. Sementara itu, negara maju seperti AS dan Jepang menunjukkan bahwa tingkat penetrasi yang tinggi adalah indikator kuat dari infrastruktur digital yang mapan dan akses teknologi yang merata.
Dengan pertumbuhan pesat dalam adopsi smartphone secara global, transformasi digital akan terus menjadi kunci dalam mendorong inovasi, inklusi keuangan, pendidikan, dan berbagai sektor kehidupan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News