Terungkap bahwa Donald Trump hanya mengulur batas waktu untuk TikTok sebelum benar-benar diblokir. Bahkan, Trump masih tetap memberikan syarat bahwa TikTok harus dijual ke perusahaan Amerika.
Dikutip dari situs The Verge, hari pertama Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS dia menandatangani executive order atau peraturan presiden yang mengulur batas waktu pemblokiran TikTok hingga 75 hari ke depan.
Lewat akun media sosial resmi miliknya, sekaligus buatannya yaitu Truth Social, Donald Trump menyebutkan syarat yang harus dipenuhi yaitu terkait kepemilikan saham TikTok oleh Amerika Serikat.
“Saya ingin Amerika Serikat memiliki 50 persen kepemilikan lewat sistem joint venture. Dengan cara ini, kita bisa menyelamatkan TikTok dan dalam kondisi yang terkendali. Tanpa persetujuan Amerika Serikat maka tidak akan ada TikTok,” tulis Trump.
Syarat kepemilikan saham sebesar 50% melalui sistem joint venture atau gabungan dengan perusahaan Amerika Serikat disebutkan dua kali dalam unggahan Trump. Hal ini menandakan bahwa TikTok harus tetap menjual kepemilikannya atau terancam diblokir.
Pada sebuah sesi wawancara terpisah dikutip dari BBC, Trump bahkan mengancam akan melakukan perang dagang dengan memberlakukan pajak perdagangan terbaru kepada Tiongkok jika pemerintah negara tersebut tidak menyetujui rencana menjual TikTok.
Saat ditanya mengenai alasan Trump yang ingin memblokir TikTok di tahun 2020 kini justru memberikan dukungan, dia menjawab bahwa kini dirinya telah menggunakan aplikasi tersebut. Sebelumnya Trump menyatakan bahwa TikTok membantunya dalam meraup suara dari generasi muda Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News