Kini, X mengumumkan penawaran untuk meraih perhatian dan meyakinkan pengguna TikTok agar bergabung ke platform miliknya. X kini dilengkapi dengan feed video vertikal dengan tab khusus pada aplikasi tersebut.
Mengutip GSM Arena, fitur ini hanya tersedia untuk pengguna X di wilayah AS, lokasi TikTok menghentikan operasionalisasinya selama beberapa jam. Mengingat TikTok telah kembali beroperasi di AS, dampak dari langkah yang dilakukan X ini masih belum dipastikan.
Kendati demikian, langkah ini memperkokoh dominasi X soal video vertikal di jejaring sosial. TikTok juga diperkirakan akan mendapatkan perpanjangan tenggat waktu untuk menjual platform agar tidak diblokir, setelah Presiden terpilih Trump dilantik.
Dengan demikian, pelarangan operasionalisasi masih bisa berlaku dalam beberapa bulan. Jika hal tersebut terjadi, X akan siap menjadi alternatif bagi pengguna TikTok di AS dengan tampilan feed yang menyerupai TikTok di platformnya.
Sebelumnya, X mengumumkan langkah selanjutnya dalam meningkatkan transparansi di platform jejaring sosial tersebut, dengan memberikan label pada akun parodi dan akun satir. Langkah ini ditujukan untuk membantu pengguna membedakan antara akun asli dan akun yang dibuat sebagai akun humor atau satir.
Label baru ini akan disematkan baik pada profil parodi dan unggahan mereka. Safety Team X mengumumkan perubahan ini dalam pernyataan yang dirilis hari Kamis, 9 Januari 2025 malam lalu. Mereka menjelaskan bahwa label ini dirancang untuk meningkatkan transparansi serta memastikan pengguna disesatkan dan mengira akun tersebut milik entitas yang diparodikan.
Sementara itu, Sementara itu, tanggal 19 Januari 2025 malam, TikTok di Amerika Serikat dilaporkan tidak lagi bisa digunakan lewat tampilan kosong dan sebuah notifikasi pengumuman. Kemudian dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, ternyata TikTok sudah kembali aktif alias bisa digunakan seperti semula.
Diketahui bahwa pada notifikasi sebelumnya, TikTok menyatakan bahwa mereka resmi diblokir atau tidak bisa diakses karena kebijakan pemerintah AS. Namun dengan jelas TikTok menyebut bahwa Presiden AS Donald Trump yang akan dilantik bakal mencarikan solusi atas hal ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News