Superkomputer Blue Lion
Superkomputer Blue Lion

Blue Lion, Superkomputer Canggih dengan Teknologi HPE Cray dan NVIDIA

Mohamad Mamduh • 14 Juni 2025 13:56
Jakarta: Leibniz Supercomputing Centre (LRZ) telah memperkenalkan superkomputer baru bernama Blue Lion. Sistem komputasi canggih ini memiliki kekuatan sekitar 30 kali lipat lebih tinggi dibanding pendahulunya, SuperMUC-NG.
 
Blue Lion dibangun oleh HPE dengan teknologi HPE Cray generasi berikutnya dan mengusung akselerator NVIDIA terbaru melalui arsitektur Vera Rubin. Teknologi ini mengintegrasikan GPU Rubin yang merupakan penerus dari NVIDIA Blackwell, serta CPU kustom pertama NVIDIA, yang dirancang untuk bekerja secara sinergis dengan GPU.
 
Kombinasi keduanya membentuk platform yang mampu menggabungkan simulasi, pengolahan data, dan kecerdasan buatan dalam satu kesatuan yang berkecepatan tinggi, bandwidth besar, dan latensi rendah.

Salah satu keunggulan utama Blue Lion terletak pada sistem pendingin liquid-cooling tanpa kipas. Sistem ini menggunakan aliran air hangat yang mengalir melalui pipa untuk melakukan pendinginan, sehingga menghasilkan efisiensi energi yang tinggi. Panas yang dihasilkan dari rak-rak superkomputer akan dimanfaatkan untuk menghangatkan bangunan di sekitarnya.
 
Teknologi pendingin ini mendukung penelitian di berbagai bidang seperti iklim, dinamika fluida, fisika, dan pembelajaran mesin, yang kian menggabungkan simulasi klasik dengan kecerdasan buatan modern secara real time.
 
Selain Blue Lion, ada pula superkomputer lain yang sedang dikembangkan di Amerika Serikat, yaitu Doudna, yang dibangun oleh Lawrence Berkeley National Laboratory. Doudna, yang dinamai untuk menghormati ilmuwan pemenang Nobel, Jennifer Doudna, juga akan mengusung arsitektur Vera Rubin.
 
Sistem ini dirancang untuk menghubungkan aliran data secara cepat dari teleskop, sequencer genom, maupun eksperimen fusi, sehingga memungkinkan proses pengolahan data secara instan. Doudna akan melayani lebih dari 11.000 peneliti dan diharapkan memberikan kinerja aplikasi hingga sepuluh kali lipat lebih baik dengan konsumsi daya yang efisien.
 
Kedua inisiatif superkomputer ini merupakan cerminan dari perubahan paradigma dalam dunia komputasi ilmiah. Kecerdasan buatan bukan lagi sekadar tambahan, melainkan bagian inti dari proses penelitian ilmiah di masa depan.
 
Sistem seperti Blue Lion dan Doudna menjadi bukti bahwa integrasi AI, simulasi, dan data analitik secara real time telah menjadi kebutuhan utama untuk mengimbangi tantangan global dalam riset sains.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan