Keputusan ini dipandang sebagai salah satu langkah paling signifikan di industri semikonduktor dalam beberapa tahun terakhir. Mengutip TechCrunch, Nvidia akan membeli saham Intel dengan harga UD23,28 (Rp385.779) per lembar, mewakili sekitar 4% kepemilikan setelah penerbitan saham baru.
Sementara itu, saham Intel langsung merespons pengumuman ini dengan lonjakan harga sekitar 25-30%, mencerminkan kepercayaan pasar terhadap potensi kolaborasi ini. Kendati Nvidia menjadi pemegang saham besar, kesepakatan ini tidak melibatkan Intel menjalankan bisnis produksi chipset pihak ketiga untuk Nvidia.
Kesepakatan ini dilaporkan terfokus pada desain dan integrasi CPU + GPU, bukan manufaktur chip dari layout Nvidia oleh Intel. Dalam kesepakatan ini, Intel dan Nvidia akan bekerja sama untuk menghasilkan generasi baru chipset.
Generasi baru chipset ini menggabungkan custom x86 CPU yang dirancang Intel khusus untuk platform AI Nvidia di pusat data, chipset untuk segmen PC konsumen berupa System-on-Chip (SoC) x86 yang mengintegrasikan GPU RTX dari Nvidia sebagai chiplet, alias bagian modul GPU dalam satu SoC.
Selain itu, generasi baru chipset ini juga menggabungkan penggunaan antarmuka NVLink, teknologi Nvidia, untuk meningkatkan kecepatan komunikasi antara CPU dan GPU, sangat penting untuk aplikasi AI intensif dalam transfer data antar chipset.
Sebagai informasi, Intel telah melalui masa sulit beberapa tahun terakhir, salah satunya akibat penurunan pangsa pasar, terutama di segmen AI dan pusat data, karena pesaing seperti Nvidia atau perusahaan berbasis ARM cepat dalam mengembangkan chipset AI efisien.
Intel juga telah melakukan restrukturisasi internal, memotong biaya, dan mengganti manajemen agar perusahaan bisa lebih kompetitif. Selain itu, dukungan pemerintah AS juga signifikan, pemerintah Amerika Serikat sebelumnya mengakuisisi sekitar 10% saham Intel.
Akuisisi tersebut merupakan bagian dari upaya memperkuat rantai pasokan chipset domestik dan mengurangi ketergantungan pada manufaktur luar negeri. Kolaborasi ini diperkirakan akan membawa beberapa dampak penting.
Kolaborasi ini akan memperkuat posisi Intel di era AI, sebab dengan investor besar seperti Nvidia dan dukungan pemerintah, Intel bisa memperoleh sumber pendapatan lebih stabil dan relevansi teknologi diperbarui.
Selain itu, pesaing seperti AMD dan Broadcom berpeluang menghadapi tekanan lebih besar, terutama jika produk CPU + GPU gabungan dari Intel + Nvidia bisa menghadirkan performa tinggi dengan efisiensi tinggi.
Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) yang selama ini menjadi mitra manufaktur utama banyak perusahaan chipset berpeluang akan mengalami sedikit pergeseran. Intel bisa memperluas perannya di manufaktur atau kemasan untuk produk gabungan CPU/GPU.
Kendati kesepakatan ini tidak menyentuh bisnis foundry Nvidia ke Intel, integrasi desain dan komunikasi chip bisa memberi alternatif dalam beberapa bidang. Sementara itu, walau menjanjikan, kesepakatan ini juga memiliki beberapa tantangan.
Kesepakatan ini harus didukung regulasi yang disetujui, karena saham dan kolaborasi lintas perusahaan besar, perlu dicek regulasi antitrust dan keamanan nasional terlebih dahulu. Risiko teknis dan integrasi, sebab menggabungkan CPU dari Intel dan GPU dari Nvidia dalam SoC atau platform pusat data memerlukan desain sangat cermat.
Desain tersebut diperlukan agar konsumsi daya, panas, dan latensi transfer data tetap terkendali. Sementara itu, AMD, TSMC, dan pemain chipset lain pasti akan merespons dengan strategi mereka, dengan mempercepat inovasi, menawarkan solusi alternative, atau menguatkan otomatisasi dan metode manufaktur baru.
Pembelian saham oleh Nvidia dan kolaborasi teknisnya dengan Intel merupakan momentum besar dalam industri semikonduktor, bukan hanya soal investasi finansial, juga tentang dua kekuatan besar teknologi bisa saling melengkapi.
Kesepakatan ini berpotensi mengubah peta persaingan chipset di AS dan global, meningkatkan inovasi produk PC serta AI, dan memperkuat kemandirian dalam rantai pasokan semikonduktor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id