GB10 Superchip menggabungkan CPU Arm Grace 20-core yang dioptimalkan MediaTek dengan GPU generasi terbaru Blackwell, serta 128 GB unified memory. Konfigurasi ini mampu menghadirkan performa hingga 1 petaFLOP, menjadikannya salah satu sistem komputasi AI paling bertenaga dalam ukuran desktop.
Dengan spesifikasi tersebut, DGX Spark dapat menangani model AI hingga 200 miliar parameter. Melalui teknologi jaringan ConnectX-7, dua unit Spark bahkan bisa digabungkan untuk memproses model hingga 405 miliar parameter.
Keunggulan lain dari DGX Spark adalah efisiensi daya. Meski memiliki performa kelas pusat data, perangkat ini cukup dijalankan dengan soket listrik standar rumah tangga. Desain ringkasnya juga memungkinkan Spark ditempatkan di meja kerja, menjadikannya solusi praktis bagi pengembang, peneliti, maupun perusahaan rintisan yang ingin mengakses komputasi AI skala besar tanpa infrastruktur data center.
Menurut Vince Hu, Corporate VP MediaTek, kolaborasi ini menggabungkan keahlian komputasi kelas data center dengan teknologi hemat daya yang biasa digunakan pada perangkat konsumen.
“DGX Spark akan membuka era baru prototyping AI, sekaligus menjawab tantangan performa dan konsumsi energi,” ujarnya.
Peluncuran DGX Spark menandai kelanjutan kerja sama NVIDIA–MediaTek yang sebelumnya telah menghadirkan solusi AI untuk pusat data, IoT, hingga kendaraan pintar. Dengan hadirnya Spark, NVIDIA berupaya memperluas akses teknologi AI mutakhir ke lebih banyak kalangan, dari laboratorium riset hingga industri kreatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id