Foto: Huawei
Foto: Huawei

Mega Energi Biru Indonesia dan Huawei Dukung Transisi Energi Bersih

Mohamad Mamduh • 28 Juli 2025 20:26
Jakarta: PT Mega Energi Biru Indonesia (MEBI) dan PT Huawei Tech Investment (Huawei Indonesia) mengumumkan kemitraan strategis yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan infrastruktur energi bersih dan digitalisasi sektor ketenagalistrikan di Indonesia.
 
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) ini menandai langkah konkret dalam mendukung agenda transisi energi nasional menuju masa depan rendah karbon.
 
Kolaborasi ini mencakup kerja sama dalam pengembangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Sistem Penyimpanan Energi Baterai (BESS). Inisiatif ini diharapkan tidak hanya akan memperkuat jaringan kelistrikan nasional, tetapi juga mempercepat pencapaian target bauran energi terbarukan di Indonesia.

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Presiden Komisaris PT MEBI, menyatakan antusiasmenya terhadap kemitraan ini. "Kolaborasi ini menunjukkan komitmen konkret kami untuk mendukung agenda transisi energi Indonesia menuju masa depan rendah karbon. Dengan menggabungkan teknologi global Huawei dan pengetahuan lokal MEBI, kami yakin dapat membangun infrastruktur energi yang lebih kuat dan berkelanjutan," ujarnya.
 
Senada dengan itu, Jin Song, CEO Huawei Digital Power Indonesia, menyoroti potensi besar pasar kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Meskipun ekosistem EV di Indonesia masih dalam tahap awal, ia optimis bahwa pasar ini akan segera pulih dan mengejar pertumbuhan EV global yang lebih tinggi dari perkiraan.
 
"Kemitraan ini merupakan bagian dari upaya Huawei untuk menyediakan solusi energi cerdas dan rendah emisi berbasis inovasi teknologi," kata Jin Song. Ia menambahkan bahwa Huawei berkomitmen untuk terus meningkatkan investasi litbang dan teknis guna membangun solusi jaringan pengisian daya yang disukai pemilik kendaraan, dipercaya operator, dan ramah terhadap jaringan listrik.
 
Industri EV diproyeksikan akan mengalami peningkatan signifikan dalam dekade mendatang, dengan perkiraan peningkatan setidaknya 10 kali lipat jumlah EV di jalan raya di seluruh dunia, diikuti oleh peningkatan 8 kali lipat dalam permintaan pengisian daya EV.
 
Oleh karena itu, Indonesia perlu segera meluncurkan pengembangan besar-besaran jaringan pengisian daya berkualitas tinggi untuk mempercepat penetrasi kendaraan listrik baru (NEV) serta mendorong industri dan ekosistem lokal.
 
Sebagai bagian dari wawasannya terhadap perkembangan pasar EV, Huawei tahun lalu merilis "10 Tren Teratas Jaringan Pengisian Daya 2024". Tren-tren ini mencakup pengembangan jaringan pengisian daya berkualitas tinggi, pengisian daya ultra cepat yang komprehensif, pengalaman optimal dalam preferensi pengisian daya, jaringan pengisian daya yang aman dan tepercaya, interaksi kendaraan-jaringan, arsitektur pengumpulan daya yang interoperabel, adopsi mode pengisian daya berpendingin cairan sepenuhnya, pengisian daya normal DC, jaringan mikro kampus terintegrasi, dan jaringan pengisian daya cerdas untuk memfasilitasi kolaborasi kendaraan-pengisi daya.
 
Kemitraan antara MEBI dan Huawei Indonesia ini diharapkan dapat menjadi katalisator penting dalam mewujudkan target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060, sekaligus mempercepat adopsi teknologi energi bersih di seluruh nusantara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan