Menurut Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Pendidikan Retno Listyarti, dalam aplikasi pengisian persiapan buka sekolah di laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) hingga 2021, baru sekitar 50 persen sekolah yang mengisi dari seluruh Indonesia. Sementara, yang menyatakan siap masih sedikit.
"Dari jumlah tersebut yang masuk kategori siap hanya sekitar 10 persen," ujar Retno.
Dalam hal ini, faktor utama yang harus diperhatikan ialah persiapan infrastruktur dan protokol kesehatan (prokes) adaptasi kebiasaan baru (AKB) di sekolah. Jika faktor tersebut diabaikan, Retno khawatir potensi sekolah menjadi kluster baru covid-19 sangat besar.
Banyak pihak meragukan keputusan kembali memulai tatap muka karena masih tingginya kasus positif covid-19. Pemerintah diimbau untuk tidak terburu-buru menerapkan kembali sekolah tatap muka.
Namun demikian, Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan jika sekolah tatap muka kembali dilaksanakan, sekolah wajib memberikan opsi pembelajaran tatap muka terbatas setelah semua tenaga pendidik menjalani vaksinasi dosis kedua.
Pihak sekolah juga wajib melayani keinginan para orang tua jika tidak ingin anaknya mengikuti sekolah tatap muka. Lantaran masih situasi pandemi, peserta didik masih boleh mengikuti PJJ.
Dengan demikian, sekolah wajib menggelar kegiatan belajar yang bersifat hybrid dengan memadukan pembelajaran tatap muka dan PJJ.
"Bagi orang tua atau wali siswa yang memutuskan bagi anaknya tetap melakukan PJJ, boleh. Itu opsinya dia. Itu hak orang tua," kata Mendikbud Nadiem.
Bagi para orang tua yang masih ingin buah hatinya melaksanakan PJJ, pastikan kuota data internet tercukupi nanti. Kuota data internet menjadi faktor penting untuk menunjang kesuksesan PJJ.
Para orang tua tak perlu khawatir karena Indosat Ooredoo kembali memberikan bantuan kuota data internet tahap II dengan 100 persen kuota utama kepada pelajar dan pengajar sesuai jenjang pendidikannya.

Untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) akan mendapatkan kuota 7GB. Untuk siswa memperoleh kuota 10GB. Indosaat Ooredoo juga memberikan bantuan kuota data internet untuk guru, dengan kuota sebesar 12GB. Ada juga kuota 15GB untuk jenjang mahasiswa dan dosen.
Kuota utama yang diperoleh dapat digunakan kapan saja dan di mana saja selama 24 jam untuk mengakses internet, berbagai platform dan aplikasi belajar online, seperti Zoom, Microsoft Teams, Google Classroom, Sekolahmu, Ruangguru, Zenius, dan lainnya serta ke lebih dari 300 portal pendidikan.
Lebih dari itu, pengguna IM3 Ooredoo juga tidak perlu khawatir saat kuota habis. Sebab, bantuan kuota data internet ini juga dilengkapi dengan benefit Pulsa Safe.
Selain itu pengguna IM3 Ooredoo juga dapat membeli paket internet lainnya yang dapat berjalan bersamaan dengan kuota bantuan PJJ untuk akses internet yang lebih besar.
Indosat Ooredoo mengimbau agar para pengajar dan pelajar yang berhak mendapatkan bantuan kuota tersebut untuk dapat mendaftarkan nomor IM3 Ooredoo ke sistem Dapodik sekolah atau kampus masing-masing, serta memastikan nomor tersebut selalu dalam keadaan aktif.
Untuk informasi lebih lanjut terkait Bantuan Kuota Data Internet pada program Kuota Bantuan Pemerintah tahap II dapat dicek di *123*075#, aplikasi myIM3, melalui akun Official Whatsapp IM3 Ooredoo di bit.ly/im3whatsapp, atau mengunjungi im3ooredoo.com/bantuankuotainternet, serta dapat juga mengakses situs Bantuan Kuota Data Internet Tahun 2021 milik Kemendikbud di https://kuota-belajar.kemdikbud.go.id/
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id