“Kami ingin membawa pengalaman menjelajah web terbaik bagi para pengguna kami. Itulah mengapa Opera mulai fokus dalam menciptakan dan embedding pemutar VR langsung ke dalam browser. Hal ini tentunya memungkinkan pengguna untuk menonton video virtual reality, dan video-video 2D standar secara instan dengan perangkat VR mereka.” ujar Executive Vice President of Desktop di Opera Software AS, Krystian Kolondra.
Versi terbaru Opera tersebut dilengkapi dengan fitur pemutar VR 360, yang secara otomatis diklaim akan mendeteksi perangkat VR yang memanfaatkan perambannya. Sebagai penanda konten dapat dinikmati dalam format VR, Opera menampilkan tulisan "Watch in VR" pada bagian atas video.
Tidak hanya mendukung video berformat 360 derajat, peramban Opera versi terbaru tersebut juga menawarkan kemampuan untuk menyiarkan konten berformat standar. Hal tersebut memungkinkan pengguna menikmati konten 2D atau video berformat standar 180 derajat melalui perangkat.
Selain itu, Opera turut meyuguhkan tampilan antarmuka pengguna dan desain sederhana namun intuitif, diklaim mampu meningkatkan kesenangan dalam menikmati konten video melalui peramban tersebut.
Kehadiran dukungan ini disebut Opera menjadi langkah awal yang ditempuhnya untuk menghadirkan pengalaman VR mendalam dan kompatibel di seluruh peramban versi web.
Opera turut menyebut keyakinannya bahwa VR akan bersinergi dengan dunia olahraga dan berencana untuk terus menggali potensi di ranah Virtual Reality tersebut. Selain itu kehadiran kemmapuan tersebut turut menjadi cara Opera memudahkan penikmat VR melihat konten tanpa memerlukan software tambahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id