"Orang-orang yang memang memiliki kemampuan lebih memilih untuk pergi keluar negeri karena mereka pikir mereka bisa lebih dihargai," kata Lani. Sementara bagi para pengusaha, dia menyebutkan bahwa mereka harus jeli dalam melihat kesempatan.
"Sekarang kompetisi di pasar sudah sangat berbeda. Perilaku konsumen di pasar konvensional offline dan e-commerce berbeda," ujar Lani.
"Para pendiri dan pemilik produk harus jeli melihat itu. Apalagi dalam dunia digital, perubaha banyak terjadi." Karena itulah, Blibli akan memberikan berbagai tips bagi para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ikut serta dalam The Big Start (TBS) tahun ini.
"Kami mengajarkan perencanaan keuangan. Para pendiri usaha harus mengerti bisnis mereka tentang apa dan siapa konsumen mereka. Kita juga mengajarkan bagaimana cara menghadapi investor, karena mereka butuh permodalan. Ketika akan bertemu investor, apa saja yang harus disiapkan. Kami ajarkan cara memproduksi materi, apakah mereka harus menyiapkan foto dan video," kata Lani.
Selain mengadakan kompetisi, Blibli juga secara rutin mencari dan melatih UMKM untuk masuk ke ranah digital. "Kami juga keliling ke kota-kota yang memang berpotensi. Karena tidak semua pengusaha bisa mengikuti kompetisi TBS," katanya.
"Kami juga bekerja sama dengan badan pemerintah seperti BEKRAF, kami mengajarkan cara berjualan online, cara menampilkan produk agar menarik," ujar Lani. Fotografi menjadi salah satu hal yang Blibli ajarkan pada calon penjual online atau pelaku UMKM yang belum lama masuk ke ranah digital.
"Tidak mudah untuk memberikan edukasi pada UMKM karena mereka pikir mereka sudah membuat produk, biarkan e-commerce yang melakukan marketing. Kami ingin menenamkan kesadaran untuk membuat cerita tentang produk mereka agar lebih bisa dimengerti. Karena mereka sendiri yang lebih tahu produk mereka."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id