Sekitar 500 karyawan Uber akan pindah ke Grab, begitu juga dengan sistem layanan yang sudah ada. Bagaimana nasib aplikasi Uber?
Dalam keterangan resminya kepada Medcom.id, pihak Grab menyebut aplikasi Uber di Asia Tenggara akan mati dalam waktu dua minggu ke depan, tepatnya tanggal 8 April.
Kebijakan ini berlaku untuk layanan antar jemput orang dan makanan. Pengguna Uber juga disarankan mulai menggunakan aplikasi Grab yang bisa diunduh via Google Play Store dan App Store.
Pihak Grab menyebut langkah ini diambil untuk meminimalisir disrupsi, dan pelayanan menjadi lebih mudah melalui satu pintu. “Untuk memastikan stabilitas para mitra Uber,” kata Grab.
Layanan antar makanan UberEats akan tetap beroperasi sampai bulan Mei, yang disambil proses integrasi ke GrabFood. Selama masa transisi, Grab juga menyebut bakal memindahkan data pengguna Uber, kecuali informasi pembayaran.
Bagaimana dengan nasib pengendara Uber? Sama dengan pelanggan, mitra pengemudi Uber masih bisa memakai aplikasi sampai 8 April. Selama itu, Uber masih bertanggung jawab untuk membayar tarif dan insentif.
Selama proses migrasi, pengendara Uber masih harus mendaftarkan dirinya lagi ke Grab, dengan batasan sampai 20 April. Hal ini demi memastikan status aktif setiap pengendara. Pihak pengemudi akan dihubungi melalui telepon, SMS dan email untuk informasi lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id