Seri video orisinal yang saat ini disiarkan tidak akan menyuguhkan episode baru, sementara acara yang belum dirilis mengalami penghentian produksi. Spotify dilaporkan Bloomberg berencana mengembangkan format kreasi video yang unik untuk platform streaming musiknya.
Akibat biaya royalti musik dan lisensi lain, streaming mengonsumsi biaya bisnis dengan jumlah besar, menyebabkan keuntungan yang diperoleh layanan tergolong sedikit. Lebih dari 80 persen seluruh pendapatan stream Spotify dibayarkan kepada label rekaman dan pelaku di industri musik lain.
Jumlah pengguna yang besar menjadi keuntungan bagi Spotify untuk memperoleh pendapatan lebih besar. Spotify mampu mengalahkan layanan serupa dari Apple dan Google, dengan menawarkan layanan gratis yang disubsidi oleh iklan. Namun, iklan dilaporkan hanya menghasilkan sekitar 10 persen dari pendapatan tahunan Spotify.
Layanan gratis tersebut juga sempat mendapatkan protes keras dari sejumlah artis ternama, seperi Taylor Swift, yang baru mencapai kesepakatan dengan layanan SPotify dan Apple Music pada bulan Juli lalu. Untuk alasan tersebut, Spotify menghabiskan beberapa tahun terakhir untuk mengukuhkan posisinya di layanan streaming video, diklaim menghasilkan keuntungan lebih besar dari TV tradisional.
Untuk membangun platform video tersebut, Spotify harus melakukan investasi dalam kesepakatan lisensi kolaborasi dengan jaringan yang telah ada seperti Comedy Central dan ESPN, beserta video orisinal, yang umumnya terpusat pada konten dokumenter musik.
Pada aplikasinya, saat ini pengguna dapat menemukan serial seperi Spotify Landmark dan Flash Frame, dilengkapi dengan kilas balik dan intervies dengan sejumlah seniman seperti Green Day, Metallica adan Blink-182. Terdapat pula program kerja sama dengan playlist populer dan berpengaruh seperti RapCaviar, dan acara yang terinspirasi oleh acara yang dipandu komedian Jamer Cordon, Carpool Karaoke, bernama Traffic James.
Namun, upaya Spotify ini mengharuskannya mengeluarkan banyak biaya. Pada bulan Mei lalu, Sportify dilaporkan memgalami kerugian sebesar USD637 juta dari keuntungan sebesar USD3,4 miliar, pada laporan keuangan tahun fiskal 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News