VMware Explore merupakan rangkaian agenda offline di berbagai wilayah, yang dimulai dari San Fransisco AS akhir Agustus lalu. Explore 2022 dinilai VMware sebagai acara untuk menunjukkan besarnya potensi pasar Asia. Mereka menilai wilayah ini sebagai pusat pertumbuhan bisnis.
Pertumbuhan ini tentunya tidak terlepas dari digitalisasi, yang punya proses cukup tipikal dari masing-masing bisnis. “Proses digitalisasi pada umumnya adalah penerapan cloud first,” ungkap Presiden VMware Sumit Dhawan. “Ketika mengadopsi mult-cloud, muncul banyak kendala yang disebut cloud chaos.”
Sumit menjelaskan bahwa cloud chaos adalah kondisi ketika perusahaan menciptakan banyak aplikasi dengan platform, lingkungan, cloud, dan kebijakan sistemnya masing-masing, sehingga pada akhirnya cara kerja tidak bisa disatukan, menimbulkan penggunaan sumber daya yang lebih banyak, dan berdampak pada biaya operasional yang lebih tinggi.
Setelah kekacauan cloud dirasakan, perusahaan baru mencoba mengimplementasikan cloud smart, yang menurut Sumit sebagai tahap ketiga dari perjalanan digitalisasi perusahaan. Maraknya penggunaan multi cloud membuat kompleksitas meningkat. Muncul pula tantangan di sisi keamanan dan minimnya tenaga terampil.
Terlepas dari tantangan ini, organisasi terlihat makin giat mempercepat penggunaan multi cloud karena melihat banyak manfaat untuk masa depan perusahaan. “Semua ingin melakukan digitalisasi karena ini dinilai sangat penting atau kritikal,” ungkap Sumit. Bersama mitra ekosistem, VMware menjelaskan dukungan perusahaan dalam pengadopsian pendekatan Cloud Smart dengan fleksibilitas dan pilihan di berbagai cloud.
Organisasi yang telah cerdas cloud bisa merasakan manfaat dari operasional multi cloud yang makin meningkat. Sebagai contohnya, menurut riset Vanson Bourne, 97 persen organisasi yang telah menerapkan cloud-smart menuturkan bahwa pendekatan ini mendorong peningkatan pertumbuhan pendapatan perusahaan.
Sedangkan 96 persen di antaranya merasakan peningkatan profit. Peningkatan ini mengarah pada konklusi akibat diterapkannya layanan VMware Cross-Cloud yang menghadirkan beragam keuntungan cloud smart, sehingga mereka bisa menentukan sendiri layanan cloud yang tepat untuk aplikasi mereka.
VMware Cross-Cloud sudah mendukung integrasi antar layanan multi-cloud yang telah menjalin kerja sama, seperti Google Cloud, AWS, Microsoft Azure, Oracle Cloud, dan Alibaba Cloud.
Tentunya, ia juga bisa terhubung dan dikustomisasi dengan cloud privat bawaan perusahaan. Cross-Cloud merupakan satu dari serangkaian solusi Cloud Smart yang diumumkan VMware, ditambah sejumlah solusi lainnya yang tersedia berdasarkan kebutuhan.
Cross-Cloud diklaim sebagai merupakan portofolio layanan cloud yang menghadirkan cara terpadu dan makin simpel dalam membangun, mengoperasikan, mengakses, serta menerapkan keamanan secara lebih baik pada segala macam aplikasi, apapun jenis cloud maupun perangkat yang digunakan.
Ada lima pilar dalam VMware Cross-Cloud, yakni, App Platform, Cloud Management, Cloud & Edge Infrastructure, Security & Networking, dan Anywhere Workspace.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News