Pertumbuhan tersebut dinilai IDC didorong oleh kemampuan perangkat ini untuk dapat berfungsi secara mandiri. Saat ini semakin banyak perangkat wearable yang dibekali dengan opsi SIM, memungkinkan perangkat berfungsi tanpa bergantung pada koneksi dengan ponsel cerdas.
Selain itu, peneliti senior IDC Mobile Device Trackers berpendapat, pertumbuhan tersebut juga didorong oleh pergeseran posisi teknologi, kini lebih sebagai pendukung berbagai perangkat wearable. Hal ini memungkinkan perangkat seperti jam tangan hibrida dan aksesori fesyen lain berbekal fitur pemantau kebugaran untuk lebih mendapatkan perhatian konsumen.
Android Authority juga melaporkan, pergeseran tersebut turut mewakili peluang bagi produsen perangkat untuk menjual sejumlah perangkat wearable pada satu orang konsumen, dengan memanfaatkan kategori fesyen.
Tidak mengalami peningkatan dalam pendistribusian secara signifikan, pertumbuhan yang dialami perangkat wearable ini dinilai cukup menjanjikan. Sebab perangkat ini dapat menjadi alternatif untuk smartphone, yang menawarkan pengalaman penggunaan serupa, dengan dimensi lebih praktis.
Namun, perangkat ini dinilai masih memiliki pekerjaan rumah untuk menemukan celah guna tetap bertahan di pasar. Sebab keterbatasan fungsi yang dimiliki perangkat wearable jika dibandingkan dengan smartwatch masih menjadi hambatan bagi konsumen dengan tingkat kesadaran fesyen tinggi yang ingin berinvestasi pada teknologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id