Pada perkembangan investigasi terbaru Yahoo terkait kebocoran massal, ditemukan sebanyak satu miliar data pengguna terungkap beberapa tahun lalu. Yahoo juga mengonfirmasikan telah memberitahukan pengguna bahwa akun mereka berpotensi telah diganggu peretas, meski menolak memberitahukan jumlah pastinya.
Yahoo juga mengaitkan sejumlah kompromi potensial yang digambarkannya sebagai tanggungjawab dari "aktor yang disponsori negara" untuk pencurian data pribadi dari lebih dari satu miliar akun pengguna selama 2013 dan 2014.
Data yang dicuri tersebut termasuk alamat email, tanggal kelahiran, dan jawaban dari pertanyaan keamanan. Musibah kebocoran tersebut menimbulkan pertanyaan terkait dengan keamanan Yahoo, serta mempengaruhi kesepakatan penjualan layanan email, situs dan aplikasi mobile kepada Verizon Communications.
Aktivitas berbahaya yang menjadi pokok peringatan Yahoo kepada pengguna terkait dengan Cookies palsu, data yang digunakan di berbagai web, memungkinkan pengunjung mengakses akun secara online tanpa memasukan password.
Pada peringatannya kepada pengguna, Yahoo menuliskan: "Berdasarkan investigasi yang masih berlangsung, kami percaya cookie palsu telah dimanfaatkan pada tahun 2015 atau 2016 untuk mengakses akun Anda." Peringatan ini diunggah oleh salah satu penerima ke akun Twitter mereka.
Profesor Biologi di Universitas Pennsylvania, Joshua Plotkin menyebut, setidaknya satu dari enam anggota grup laboratoriumnya menerima email ini. Hal ini dinilainya tidak menjamin kebenaran pemberitahuan tersebut, dan baru dapat dipercaya jika penerima email setidaknya sebanyak dua dari enam anggota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id