Drone yang dapat dimakan dianggap bisa bantu masalah kelaparan. (Windhorse Aerospace)
Drone yang dapat dimakan dianggap bisa bantu masalah kelaparan. (Windhorse Aerospace)

Pecahkan Masalah Kelaparan? Buat Drone yang Bisa Dimakan

Ellavie Ichlasa Amalia • 15 Maret 2017 18:23
medcom.id: Windhorse Aerospace, perusahaan asal Inggris, ingin membantu orang-orang yang kelaparan di kawasan terpencil atau berbahaya dengan mengembangkan drone yang bisa dimakan. Drone ini akan terbuat dari berbagai bahan makanan, mulai dari sarang madu hingga sayuran yang dipadatkan.
 
Prototipe dari drone bernama Pouncer ini akan memiliki lebar sayap sepanjang 9 kaki. Menurut laporan Financial Times, drone ini akan diuji di Inggris pada bulan April mendatang.
 
Pendiri dan Chairman Windhorse Aerospace, Nigel Gifford berkata, dia berharap drone buatannya akan dapat digunakan untuk mengantarkan makanan di berbagai negara seperti Sudan Selatan, Somalia, Yaman atau timur laut Nigeria sebelum akhir tahun ini. 

Namun, beberapa organisasi bantuan ragu apa yang dilakukan Windhorse Aerospace ini akan dapat memecahkan masalah yang anggota senior PBB sebut sebagai "krisis kemanusiaan terbesar" sejak Perang Dunia Dua.
 
Gifford, yang juga merupakan seorang petualang profesional, berkata bahwa drone buatannya ini dapat memberikan suplai makanan dengan ketepatan hingga 7 meter. Drone yang dipenuhi dengan makanan ini akan dapat memberikan makanan untuk 1 hari pada 100 orang dengan harga sekitar GBP225-250 (Rp3,7-4,1 juta).
 
"Kami sedang mencari tahu tentang makanan apa saja yang bisa kami gunakan," ujar Gifford. "Sarang madu sangat tangguh."
 
Sementara itu, Kevin Watkins, CEO Save the Children berkata, drone tidak dapat digunakan untuk mengantarkan makanan dalam jumlah besar. "Ide ini datang dari orang yang berasumsi bahwa teknologi bisa memecahkan semua masalah yang ada."
 
Watkins baru saja kembali dari Somalia. Di sana, kekeringan yang terjadi berarti ada 1 juta anak-anak yang kelaparan. "Banyak nyawa anak-anak yang terancam," katanya. Dia merasa, situasi itu menuntut tindakan serius dari masyarakat dunia.
 
"Ini adalah keadaan yang memerlukan mekanisme kenegaraan. Ini bukan kawasan drone. Itu konyol."
 
Namun, Gifford membantah bahwa drone buatannya tidak lebih dari hiasan. Dia berkata, mereka bisa mengirimkan makanan ke kawasan terpencil atau daerah perang. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan