Para pelaku bisnis ini, sebagian mungkin telah mengenal apa itu transformasi digital, sebagian lagi tidak peduli atau tidak tahu. Mereka yang melihat transformasi digital dalam pengertian yang mudah, sebagai langkah perusahaan untuk mengadopsi cloud, walaupun kenyataanya tidak semudah yang dibayangkan.
Tantangan terbesar adalah untuk perusahaan skala kecil dan menengah (UKM), terutama yang sudah lama terjun di indsutri masing-masing. Bukan tidak mungkin mereka sudah mengetahui transformasi digital, tetapi pada dasarnya, mereka sangat belum siap untuk melakukan transformasi ini.
Sebagai salah satu pemain lama di industri digital, Dell EMC melihat perbedaan kesiapan yang jauh antara UKM dan startup, walaupun sama-sama mempunyai skala kecil atau menengah.
"Mereka (UKM) tidak paham soal transformasi digital," kata Infrastructure Director Dell EMC Indonesia, Adir Ginting, dalam diskusi terbatas dengan beberapa wartawan. "Itulah pentingnya edukasi untuk mereka, karena selama ini pahamnya apapun secara manual."
Transformasi digital memang tidak pernah mudah. Ketika sebuah perusahaan menyatakan komitmen untuk mengadopsi digital, mereka minimal harus memperhatikan dua aspek, yaitu IT dan tenaga kerja.
UKM yang sebelumnya memiliki divisi IT, harus melakukan inovasi yang mempercepat dan mempermudah pelayanan, baik untuk tim internal sendiri maupun terhadap konsumen, tak lupa didukung oleh infrastruktur yang memadai.
Setelah itu, tenaga kerja mau tidak mau harus mengubah gaya bekerja mereka jika ingin tetap bisa berkompetisi. Pasalnya, transformasi digital yang tepat dalam sebuah perusahaan membawa pegawainya ke dalam sistem kerja baru, dimulai dari tren BYOD (Bring Your Own Device), kemudian merambah ke BYOC dan BYOS.
Tidak sampai disitu, transformasi digital bisa menghapus batas sektor bisnis yang ada, sehingga para pesaing mereka nantinya tidak hanya muncul dari industri yang sama.
Berbeda dengan UKM, startup sejak awal memanfaatkan fenomena disrupsi digital, sehingga mereka lebih siap dalam aspek IT dan tenaga kerja. Mereka berfokus menciptakan inovasi yang tujuan utamanya mengubah pola hidup masyarakat. Mereka juga yang mampu menghapus batas sektor bisnis, sehingga kompetisi semakin meluas.
Dengan kata lain, mereka adalah salah satu pemicu transformasi digital. Jika tidak mampu beradaptasi, UKM justru melihat startup sebagai sebuah ancaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News