Prediksi Google dan Temasek ini menyebut bahwa ekonomi digital Indonesia akan bertumbuh empat kali lipat lebih besar dari tahun 2018, menjadi USD100 miliar (Rp1.448 triliun) pada tahun 2025.
“Pertumbuhan ekonomi internet di Indonesia sekarang sudah besar, tapi penelitian kami belum termasuk beberapa sektor seperti healthcare dan finansial yang baru mulai muncul dan masih tergolong kecil. Jadi masih memiliki potensi untuk menjadi lebih besar di masa mendatang,” ujar Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf.
Pada tahun 2018 ini, valuasi ekonomi digital di Indonesia mencapai USD27 miliar (Rp391 triliun). Pertumbuhan ini disebut berkat jumlah pengguna internet yang besar di Indonesia, mencapai 150 juta pengguna.
Jumlah tersebut merupakan terbesar di Asia Tenggara. Rendy juga menyebut bahwa sebesar 94 persen pengguna internet di Indonesia mengakses internet dari perangkat mobile. Penetrasi perangkat mobile yang pesat tersebut juga disebut sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
Sebab saat ini, Indonesia tercatat memiliki 150 juta pengguna internet, terbesar di Asia Tenggara. Sementara itu, e-commerce diprediksi Google dan Temasek akan menjadi sektor ekonomi digital dengan pertumbuhan terbesar, mencapai USD53 miliar (Rp767 triliun) pada tahun 2025.
Sementara itu, sempat membesar di awal geliat ekonomi digital pada tahun 2015, sektor perjalanan online juga diperkirakan akan bertumbuh secara signifikan. Pertumbuhan tersebut diprediksi menjadi USD25 miliar pada tahun 2025.
Sektor transportasi online juga diprediksi Google dan Temasek akan menjadi salah satu sektor yang berkembang pesat, mencapai US14 miliar (Rp202 triliun). Pertumbuhan di sektor ini juga didorong oleh penyediaan layanan lain pada aplikasi transportasi online, seperti pengantaran makanan.
Sementara itu, angka GMV ekonomi digital di Indonesia saat ini dilaporkan sebesar 2,9 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan Tiongkok dan Amerika Serikat yang mencapai 65 persen dari PDB pada tahun 2016.
Meskipun demikian, hal ini tetap mengindikasikan peluang besar untuk percepatan pertumbuhan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News