PlayStation Vita. (Wikimedia Commons)
PlayStation Vita. (Wikimedia Commons)

Sony Setop Produksi PlayStation Vita

Ellavie Ichlasa Amalia • 04 Maret 2019 14:01
Jakarta: Sony berhenti memproduksi PlayStion Vita. Perusahaan Jepang itu mengumumkan bahwa dua model terakhir dari PlayStation Vita telah diakhiri melalui halam resmi Vita. 
 
Memang, rencana Sony untuk mematikan PlayStation Vita sudah diumumkan sejak beberapa waktu lalu. Tahun lalu, eksekutif senior Sony mengatakan bahwa proses manufaktur dan pengiriman dari PlayStation Vita akan berakhir pada tahun ini.
 
Ketika itu, Vice Pesident Sony Interactive Entertaiment, Hiroyuki Oda juga mengatakan bahwa Sony tidak berencana untuk membuat penerus dari Vita, lapor Polygon. 

Sony berhenti mengumumkan angka penjualan setiap konsol yang mereka buat pada laporan untuk investor pada 2013.
 
Jadi, tidak diketahui jumlah total PS Vita yang Sony jual selama tujuh tahun sejak ia diluncurkan. Menurut perkiraan perusahaan pihak ketiga, angka penjualan PS Vita ada di kisaran 10-15 juta unit. 
 
Pada 2015, Sony sendiri berhenti membuat game untuk PS Vita. Sementara pada 2018, mereka menghentikan produksi game fisik dari konsol handheld tersebut. Pada bulan lalu, mereka juga menyetop layanan berlangganan PlayStatio Plus pada PS Vita. 
 
PlayStation Vita original, dengan model PCH-1000 diluncurkan di Jepang pada 17 Desember 2011. Di Amerika Serikat, konsol itu dirilis pada 15 Februari 2012. Sementara versi lebih ramping dari PS Vita, dengan model PCH-2000 dirilis pada 2013 dan 2014.
 
Sony ingin membawa game dengan pengalaman dan visual layaknya game konsol ke konsol handheld. Sayangnya, PS Vita gagal menarik hati para konsumen. 
 
Ketika itu, industri mobile game tengah berkembang dengan smartphone dan tablet sebagai perangkatnya. Ini membuat pasar konsol handheld menjadi pasar niche. 
 
"Vita gagal untuk menarik perhatian para gamer," kata Shawn Layden, Chairman of Sony Interactive Entertainment's Worldwide Studios pada 2017.
 
"Karena itulah, komunitas developer tidak terlalu tertarik untuk mengembangkan ekosistemnya, yang menyebabkan audiens tidak tertarik, dan ini menyebabkan efek negatif yang terus bertumpuk."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan