Ransomware yang dikembangkan menggunakan software dari agensi keamanan Amerika Serikat (NSA) tersebut menjadi terkenal karena serangannya yang sangat masif. Bahkan, laporan terakhir mengatakan sudah lebih dari 200 ribu komputer telah terinfeksi oleh ransomware ini.
Meski demikian, peristiwa kali ini bisa dijadikan momentum bagi seluruh pihak di Indonesia agar bisa lebih sadar dengan ancaman keamanan siber yang terus berkembang sangat pesat. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Eko Widianto, Managing Director Bintang Anugerah Kencana, distributor untuk produk keamanan F-Secure. Eko juga mengatakan tingkat kewaspadaan masyarakat Indonesia terhadap ancaman siber masih sangat rendah.
"Ini bisa dijadikan momentum bagi semua pihak agar lebih waspada terhadap serangan siber, pasalnya sebagian besar pengguna komputer di Indonesia masih belum waspada dengan berbagai ancaman siber," ujar Eko saat dijumpai di acara Media Gathering F-Secure hari ini di Jakarta, Senin (15/5/2017). "Data dari Kominfo menunjukkan hanya 30 persen pengguna komputer di Indonesia yang waspada dengan keamanan siber."
Eko juga mengatakan, edukasi masyarakat yang rendah mengenai keamanan siber merupakan salah satu faktor yang menjadikan Indonesia sebagai sasarn empuk hacker. Dalam masalah update software misalnya, banyak pengguna di Indonesia baik individu maupun korporasi yang tidak melakukan update pada sistem operasi dan sistem keamanannya. Alhasil, ancaman keamanan siber terkini tidak akan terbandung bahkan bisa hingga tidak terdeteksi.
Selain itu, masyarakat Indonesia juga masih banyak yang menggunakan software atau sistem operasi yang masa dukungannya telah habis. Sebagaimana yang diketahui, kebanyakan korban ransomware WannaCry masih menggunakan Windows XP, dan masa dukungannya telah berakhir dua tahun yang lalu. Jika Anda ingin selamat dari berbagai ancaman siber, Anda memang wajib menggunakan sistem operasi versi terkini yang masih memiliki dukungan terhadap sistem keamanannya.
Terakhir, Eko berharap peristiwa serangan siber kali ini menjadi momentum bagi pemerintah dan pelaku IT di Indonesia untuk segera bertindak dan lebih gencar dalam melakukan edukasi terhadap masyarakat. Edukasi bisa berupa pemberian pemahaman pentingnya sistem keamanan siber serta pentingnya melakukan update.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News