Menurut The Verge, desain dan ukuran yang diusung DJI Goggles serupa dengan PlayStation VR, namun lebih tebal memungkinkan DJI membekali headset seharga USD499 (Rp5,9 juta) ini dengan sejumlah teknologi.
Headset ini telah ditawarkan melalui program pre-sale dan mulai didistribusikan akhir bulan Mei mendatang. DJI Goggles menawarkan sejumlah fitur dan teknologi, di antaranya adalah dua mode view.
Satu mode view ditampilkan dalam resolusi 720p pada 60fps dan lainnya dalam 1080p pada 30fps, dengan latensi 110ms. Selain itu, layar untuk masing-masing mata hadir dengan resolusi 1920 x 1080 piksel.
Tersedia juga touchpad untuk menavigasikan menu, jack headphone, slot microSD, microUSB, input HDMI, serta didukung baterai yang diklaim mampu bertahan selama enam jam. DJI juga menjanjikan pengguna dapat menerbangkan drone dan mengendalikan gimbal kamera melalui pergerakan kepala.
Kemampuan tersebut dapat dihadirkan DJI berkat dukungan akselerometer dan giroskop terintegrasi. Untuk menghindari insiden peretasan drone yang menggunakan solusi serupa pada Avegant Glyph atau Oculus Rift, DJI memanfaatkan solusi diklaim lebih end-to-end.
Pengguna tidak akan memiliki kendali penuh drone pada mode penerbangan pelacakan kepala. Drone akan terbang pada kecepatan tertentu dan pengguna DJI Goggles mampu membelokannya ke kanan dan ke kiri.
Kemampuan tersebut memungkinkan pengendalian lebih mulus jika dibandingkan dengan memanfaatkan joystick. Tersedia juga mode yang memungkinkan pengguna membiarkan orang lain untuk menggunakan headset guna mengendalikan gimbal saat menerbangkan drone.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News