Tindakan kecurangan Oppo ini pertama kali dilaporkan blogger asal Vietnam, menyebut Oppo F7 dengan sengaja meningkatkan kinerja melewati batas saat pengguna menjalankan aplikasi tersebut.
Namun, Oppo Indonesia membantah informasi tersebut, seperti yang disampaikan PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto, pada acara peluncuran Oppo F7 Youth dan pengumuman Vanesha Prescilla sebagai brand ambassador.
"Di Oppo F7, ada Neuro Pilot. Itu teknologi baru yang berfungsi untuk menaikan performa secara otomatis. Jadi waktu diuji, grafiknya naik turun karena otomatisasi itu. Teknologi ini baru ada di Oppo F7, di perangkat lain belum ada yang bisa otomatis," ujar pria yang akrab disapa Aryo ini.
Sementara itu, Aryo juga menyebut teknologi yang sama juga dihadirkan pada ponsel cerdas terbarunya, Oppo F7 Youth. Oppo mengaku tidak ingin membedakan performa yang ditawarkan kepada konsumen melalui produk karyanya.
Sebelumnya, blogger asal Vietnam dilaporkan menjalankan aplikasi benchmark karyanya dengan script pengujian layaknya AnTuTu.
Pada pengujian ala blogger tersebut, OPPO F7 secara langsung telah meningkatkan masing-masing kemampuan core yang ada di MediaTek P60.
Oppo F7 juga dilaporkan dapat mencapai frekuensi clock maksimal, yakni 2GHz tanpa memedulikan batas temperatur. Berkat ini, hasil nilai benchmark Oppo, disebut sang blogger, dapat mengalahkan sejumlah pesaing utama di segmen pasar yang sama.
Sebagai informasi, pada pengujian AnTuTu tersebut, OPPO F7 mampu meraih skor hingga 139.475 poin.
Nilai smartphone karya OPPO ini mampu menaklukkan Xiaomi Redmi 5 Plus dengan Snapdragon 625, Redmi Note 5 Pro dengan Snapdragon 636 dan bahkan Mi 6X yang ditenagai oleh Snapdragon 660.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News