Hari nir bayangan terjadi ketika matahari tepat berada di atas garis ekuator, ungkap LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional). Tanggal 21 Maret mendatang merupakan salah satu dari dua hari ketika matahari ada di atas garis khatulistiwa.
Menurut penjelasan LAPAN, masyarakat yang tinggal di kota-kota yang dilintasi garis ekuator tidak akan melihat bayangan pada 21 Maret karena matahari berada hampir tepat di atas kepalanya.
Seperti yang dikutip dari Antara, matahari akan mulai ada di atas garis ekuator pada 20 Maret pukul 23.15 WIB. Hari tersebut dikenal dengan nama vernal equinox. Pada hari itu, panjang siang dan malam di seluruh dunia sama, yaitu 12 jam.
Di kota yang dilintasi garis khatulistiwa, seperti Pontianak, Kalimantan Barat, pada tengah hari vernal equinox, matahari akan ada tepat di atas kepala. Ini membuat sebuah tugu yang tegak berdiri akan terlihat seolah tidak memiliki bayangan.
Puncak matahari tepat ada di atas kepala akan terjadi pada 21 Maret pukul 11.50 WIB. Setelah itu, secara perlahan matahari akan turun dan terbenam di tiitk barat enam jam kemudian.
Hari nir bayangan akan kembali terjadi pada autumnal equinox, yaitu pada 23 September. Fenomena ini memang terjadi dua kali dalam setahun, tapi hal itu hanya terjadi pada satu titik.
LAPAN memberikan contoh, Denpasar mengalami hari tanpa bayangan pada tanggal yang berbeda dengan Pontianak karena ada di titik koordinat yang berbeda.
Untuk merayakan Festival Hari Nir bayangan yang diadakan di Pontianak pada 21-23 Maret, LAPAN akan membuat planetarium mini, pameran dan juga ceramah edukasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News