Mengutip hasil wawancara dengan mantan pekerja dan karyawan Tesla, media tersebut menyebutkan bahwa Tesla telah memecat sekitar 400-700 orang. Pemecatan ini memengaruhi pekerja di berbagai tingkat, mulai dari karyawan pabrik, teknisi sampai manager. Para pekerja yang dirumahkan tidak mendapatkan peringatan sebelum dipecat.
Menurut The Verge, dalam sebuah pernyataan resmi, Tesla menyebutkan bahwa mereka telah melakukan tinjauan tahunan dan berkata mereka tidak memecat karyawannya, tapi hanya melepaskan para karyawan atas dasar performa yang kurang memuaskan.
"Sama seperti peruasahaan lain, terutama perusahaan dengan karyawan lebih dari 33 ribu orang, tinjauan performa terkadang berujung pada pelepasan karyawan," ujar juru bicara Tesla.
"Tesla terus tumbuh dan mempekerjakan pekerja baru di seluruh dunia." Tesla menyebutkan, mereka berencana untuk mengisi kekosongan yang ada dengan karyawan baru.
Tesla mengklaim, kebanyakan pekerja yang dilepaskan bekerja di bidang sales dan administrasi. Mereka juga meyakinkan, pemecatan ini tidak akan memberikan dampak pada pabrik di Fremont, yang memiliki sekitar 10 ribu karyawan. Namun, saat ini, Tesla sebenarnya agak kesulitan untuk memproduksi mobil Model 3.
CEO Tesla, Elon Musk memutuskan untuk menunda pengumuman semi truck mereka ke November karena ingin fokus pada Model 3, yang merupakan mobil buatan Tesla yang paling terjangkau. Saat ini, ada lebih dari setengah juta orang yang masuk ke dalam daftar tunggu pembeli Model 3, yang dihargai mulai dari USD35 ribu (Rp470 juta).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id