Akuisisi ini diumumkan beberapa hari lalu. Saat ini, Blink akan beroperasi seperti biasa, tanpa ada perubahan pada lini produk yang akan mereka luncurkan, termasuk produk terbaru mereka, Blink Video Doorbell.
Blink didirikan pada 2014. Tahun berikutnya, mereka mengadakan kampanye di Kickstarter, berharap mereka akan mendapatkan USD200 ribu (Rp2,7 miliar) untuk membuat kamera keamanan tanpa kabel mereka.
Berbeda dengan kamera buatan pesaing yang memerlukan kabel atau kamera yang ditenagai oleh baterai yang biasanya tidak bertahan lama, Blink menjanjikan kamera yang dapat bertahan selama satu tahun dalam satu kali pengisian baterai. Kampanye itu sukses. Blink mendapatkan uang lima kali lipat dari yang mereka harapkan.
SlashGear melaporkan, setelah itu, Blink meluncurkan beberapa kamera lain. Blink Video Doorbell adalah produk terbaru yang diumumkan pada bulan ini.
Meskipun kamera ini bukan sistem kamera di pintu pertama, ia tampil beda karena ia mudah untuk dipasang karena ia tidak memiliki kabel. Selain itu, ia juga memiliki harga yang cukup murah jika dibandingkan pesaing.
Tidak aneh Amazon tertarik untuk mengakuisisi Blink, mengingat perusahaan e-commerce itu tengah fokus untuk menyediakan produk smart home.
Sebelum ini, Amazon telah meluncurkan Amazon Cloud Cam, kamera video yang dapat menyiarkan video keamanan langsung ke ponsel pengguna dan merupakan bagian penting dari Amazon Key, layanan pengantar barang yang memungkinkan kurir untuk masuk ke rumah pengguna ketika tuan rumah sedang keluar.
"Jika Anda punya kamera kami, tidak ada yang berubah untuk saat ini," kata Blink dalam sebuah pernyataan resmi.
"Kami akan terus beroperasi seperti biasa di bawah Amazon untuk menjual produk hebat yang Anda tahu. Ini adalah hari pertama kami bekerja di Amazon dan kami tidak sabar untuk melihat apa yang bisa kami lakukan untuk pelanggan bersama kami."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News